oleh : Thoyyibah Islamiyah*
Tak melihat bukanlah jiwa
Tak mendengar bukanlah jiwa
Tak bicara bukanlah jiwa
Tak bertindak bukan juga jiwa.
Jiwa haruslah terusik
Terusik akan kisah yang terlukis
Akan tawa tangis serta harapan yang tak kan bertepi, berakhir
Sebab akhir belumlah datang.
Jiwa yang terusik, suatu harmonisasi
Ketika hidup tak bisa sendiri
Karena jiwa haruslah berkawan
Bergabung dengan alunan kisah yang tercipta akan kehendak-Nya.
Menjadi terusik adalah pilihan
Kau tinggal memilih dan rasakan
Terusik bawa jiwamu bicara
Nuranimu tergerak
Dan hadirkan perubahan.
Terusiklah wahai jiwa yang bernyawa
Bingkai cerita indah berbalut kasih
Cairkan suasana dan bertabur senyum
Karena hidup bukan hanya tentangmu
Tapi tentang jiwa-jiwa yang terusik.
*Staf subdepartemen jurnalistik EconoChannel FE UNJ
You may also like
-
The President of Indonesia Expected the Announcement of Civil Servant’s Increased Salary
-
How to Be a Great Public Speaker
-
Skill Penting yang Harus Dimiliki Oleh Mahasiswa untuk Mempersiapkan dan Menghadapi Persaingan Dunia Kerja
-
PRESIDENT JOKOWI DISTRIBUTES Rp800 BILLION FOR LAMPUNG INFRASTRUCTURE IMPROVEMENT
-
Bahaya dari Kecerdasan Buatan ChatGPT Terhadap Lingkungan yang Belum Siap