Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (BEM FE UNJ)
menggagas sebuah acara bertajuk edukasi serta wadah dedikasi mahasiswa untuk
negerinya yaitu Debat Sosial Politik (DESOS) FE UNJ dengan tema “Suara Untuk
Indonesiaku”, DESOS digarap untuk menyalurkan pikiran-pikiran kritis para
mahasiswa di Indonesia dalam menghadapi permasalahan bangsa. Bangsa yang kini
sedang tuli dengan isu – isu yang sedang berkembang di sekitarnya atau bagai
dipasangkan kacamata kuda dan disetir kemana mereka harus melangkah nantinya.
DESOS juga diharapkan menjadi wadah untuk para mahasiswa untuk saling berbagi
aspirasi dan menyampaikan ide gagasannya agar menjawab permasalahan dan
tantangan bangsa Indonesia kedepan. Karena mahasiswa merupakan control social
dan agen perubahan yang memiliki ketulusan untuk menghadapi tantangan dan
permasalah bangsa tanpa adanya unsur kepentingan pribadi maupun kelompok.
juga merupakan acara debat pertama yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) yang diselengarakan oleh BEM FE UNJ, Acara
ini dilandasi untuk mencoba memberanikan diri keluar dari garis yang ada untuk
mendobrak batasan dan juga ikut terjun dan mencari solusi terhadap permasalahan
Negara kita yang mungkin sedang sakit sekarang ini, disini diharapkan mahasiswa
yang sering di elu elukan sebagai pergerakan intelektual dapat merealisasikan
pandangan masyarakat terhadap kita sebagai mahasiswa. DESOS diharapkan menjadi
panggung untuk para mahasiswa untuk menyumbangkan suaranya.
– mosi yang digunakan juga merupakan masalah yang sedang berkembang dalam
permasalahan di Indonesia saat ini baik secara social, politik budaya dan
ekonomi sendiri. Sehingga diharapkan para peserta mendapat kenetralan dalam
perjalanan acaranya.
disini harus kaya dalam ide dan gagasannya, untuk merubah keadaan dalam negeri
ini dibutuhkan pergerakan intelektual dan kita harus menyalurkan aspirasi kita
bisa dari suara kita, karya tulis, dll. Karena debat ini bukan untuk menjadi
pemisah tapi untuk menemukan solusi solusi dari pernyataan pro dan kontra untuk
mendapatkan gagasan yang bisa memperbaiki negeri ini. Dalam mosinya juga kita
dibantu oleh tim juri untuk menentukan mosi apa yang akan diperdebatkan
nantinya” Tegas Achwal Farisi selaku ketua BEM FE UNJ 2015
![]() |
Sambutan dari Achwal Farisi selaku ketua BEM FE UNJ |
yang mengkuti DESOS ini merupakan mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun
swasta yang ada di Indonesia. acara ini akan berlangsung satu hari pada tanggal
26 September 2015 di Auditorium M. Latif Universitas Negeri Jakarta dan Gedung
ADM Universitas Negeri Jakarta. Dengan menghadirkan juri yang cukup kompeten
dalam bidangnya seperti Pak Fachril Husein dari Kabar Indo, Bung Akmal, pak
Haris Dedi dari KPK.
sangat apresiasi dari karya terindah dari BEM FE UNJ dan dedikasinya Achwal Farizi untuk mencetuskan
acara ini karena ide debat ini bisa dari fakultas mana saja karena dalam
politik saja ekonomi dibutuhkan. Debat juga merupakan seni dalam berbicara dan
berkomunikasi saya merekomendasi untuk ada wadah untuk mahasiswa untuk bisa
menampung aspirasinya salah satunya debat. Karena debat adalah sebuah solusi
masalah yang kami nilai juga disini bukan siapa yang lebih pintar, atau yang
siapa yang hebat dalam berbicara dan cara menjatuhkan lawan. Namun, yang kami
cari disini adalah bagaimana cara mereka untuk meyakinkan lawan bicara, juri
dan penonton secara literatif. Gesture, ritme dan gaya” ujar Bapak Fahril
Husein, Jurnalis Kabarindo
pada pukul 08.00 WIB yang disambut oleh Ketua Pelaksana DESOS Nasional 2015,Teuku Yasin Adeagam Fachreza. Ketua BEM FE Achwal Farisi dan Pembantu Dekan III Bapak
M. Yasser Arafat, SE., Akt., MM. pembukaan dibuka dengan pemukulan gong yang
dilakukan oleh Bapak Yasser dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
![]() |
Sambutan dari Teuku Yasin Adeagam Fachreza. Ketua Pelaksana DESOS Nasional 2015 |
bertindak apatis kita harus peka terhadap isu yang berkembang cari solusinya
bersama” Tegas Teuku Yasin Adeagam Fachreza selaku Ketua Pelaksana DESOS UNJ 2015
harus lebih peduli dengan sekitarnya, Kebanyakan orang kita hanya show off
hanya tampil bila ada panggung atau ada kamera yang meliputnya. Disini
paradigma pemikiran kita harus diubah negeri kita bagaikan sedang sakit dan
para bangsanya seakan tuli dengan isu yang berkembang. Lalu apa artinya sebuah
reformasi tanpa adanya suatu tindakan.
![]() |
Sambutan dari Bapak M. Yasser Arafat, SE,. Akt., MM selaku Pembantu Dekan III |
sampai semi final. Acara dipotog oleh ISHOMA.
![]() |
Salah satu wakil dari UNJ. Michael, Nadya dan Umma |
social politik yang diadakan oleh fakultas ekonomi, debat itu berguna untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah. Dalam pelaksanaannya
juga kami merasa panitia sudah cukup baik dalam kegiatan ini. Kita juga bisa
ketemu lagi sama teman teman lama yang juga ternyata bertanding disini.
Keseluruhan sudah cukup baik” Ujar Ahmad Alhamid, Mahasiswa FISIP UI, Ilmu
Politik.
semifinalnya peserta yang masih bertahan adalah tim Michal dan Halimah dari
Universitas Negeri Jakarta, tim dari Universitas Indonesia serta tim dari
UNAIR. Dan menyisakan Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta
(Halimah) yang sebagai tuan rumah melaju ke Final. Dan Universitas Indonesia
yang keluar sebagai juara pertama dalam DESOS Nasional 2015.
diraih kembali oleh Mujab sebagai best speaker pertama diikuti oleh, Rahma dari
Universitas Negeri Jakarta dan Marta dari Universitas Airlangga.
menjadi penyambung lidah rakyat, debat merupakan seni dalam sebuah komunikasi
untuk menjadi solusi dalam sebuah masalah. Debat bukan bertujuan untuk
menjatuhkan lawan namun merangkul lawan untuk menemukan cara yang sama dalam
penyelesaian sebuah masalah. (aka)
You may also like
-
How to Be a Great Public Speaker
-
Skill Penting yang Harus Dimiliki Oleh Mahasiswa untuk Mempersiapkan dan Menghadapi Persaingan Dunia Kerja
-
PRESIDENT JOKOWI DISTRIBUTES Rp800 BILLION FOR LAMPUNG INFRASTRUCTURE IMPROVEMENT
-
Bahaya dari Kecerdasan Buatan ChatGPT Terhadap Lingkungan yang Belum Siap
-
Membangun Hidup Sederhana dengan Minimalism Lifestyle: Tren Baru di Kalangan Generasi Z