Berprestasi
merupakan sebuah pilihan bagi mereka yang mau berjuang lebih dibanding yang
lain, ia bukan takdir ataupun keberuntungan yang serta merta datang dikala
senggang. Segala jerih payah hendaklah terbayar dengan apresiasi yang tinggi
dan semangat dari orang-orang terdekat yang menjadi bayaran atas segala
keringat yang bercucuran. Tadi sore, Kamis, 21 April 2016 merupakan sebuah
hari penentuan yang telah lama dinantikan oleh khalayak Universitas Negeri
Jakarta untuk menemukan bibit unggul baru yang dapat diandalkan dan berpotensi
untuk bersaing di kancah Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional 2016.
Acara
yang berlangsung sejak pagi hingga petang itu menjadi pijakan kelanjutan bagi
para Mahasiswa Berprestasi yang telah lolos di tingkat Fakultas beberapa minggu
yang lalu. Sepuluh perwakilan dari masing-masing fakultas terlihat siap sejak
pagi di Aula Maftuhah Gedung IDB II UNJ, mereka adalah Winda Amalia dari S1
FMIPA, Palupi Mutiasih dari S1 FIP, Umi Khumaeroh dari S1 FIS, Syifa Fauziyyah
dari D3 FIS, Dina Chaerani dari S1 FBS, Fransiskus Bagus dari S1 FIK, Ines Wahyuniati
R dari S1 FT, Marisa Asnia dari D3 FT, Ajeng Pratiwi dari S1 FE dan Siti
Nurwulan yang merupakan perwakilan D3 FE. Mereka menggunakan atribut yang
menjadi ciri khas masing-masing fakultas, hal ini terlihat menonjol dari para MAWAPRES
yang menggunakan kerudung atau hiasan berwarna sesuai dengan warna khas
fakultas masing-masing.
yang berlangsung sejak pagi hingga petang itu menjadi pijakan kelanjutan bagi
para Mahasiswa Berprestasi yang telah lolos di tingkat Fakultas beberapa minggu
yang lalu. Sepuluh perwakilan dari masing-masing fakultas terlihat siap sejak
pagi di Aula Maftuhah Gedung IDB II UNJ, mereka adalah Winda Amalia dari S1
FMIPA, Palupi Mutiasih dari S1 FIP, Umi Khumaeroh dari S1 FIS, Syifa Fauziyyah
dari D3 FIS, Dina Chaerani dari S1 FBS, Fransiskus Bagus dari S1 FIK, Ines Wahyuniati
R dari S1 FT, Marisa Asnia dari D3 FT, Ajeng Pratiwi dari S1 FE dan Siti
Nurwulan yang merupakan perwakilan D3 FE. Mereka menggunakan atribut yang
menjadi ciri khas masing-masing fakultas, hal ini terlihat menonjol dari para MAWAPRES
yang menggunakan kerudung atau hiasan berwarna sesuai dengan warna khas
fakultas masing-masing.
Terdapat
tiga tahapan penilaian dalam Grand Final MAWAPRES UNJ 2016 kali ini yakni, sesi
presentasi karya ilmiah, sesi Question & Answer dimana para MAWAPRES diharuskan
menjawab pertanyaan dari dewan juri dan menjawabnya dengan menggunakan bahasa
inggris, dan sesi ketiga adalah tes mengenai psikologi. Dengan mendapuk tiga
juri yang cukup ahli di bidangnya seperti Dr. Ifan Iskandar, M. Hum., Widia
Parimita, SE, Mpa., dan Riani Indrihapsari, Mp. Msi. cukup membuat penonton dan
para pendukung antusias dengan berbagai komentar, saran, pertanyaan dan pujian
yang diberikan.
tiga tahapan penilaian dalam Grand Final MAWAPRES UNJ 2016 kali ini yakni, sesi
presentasi karya ilmiah, sesi Question & Answer dimana para MAWAPRES diharuskan
menjawab pertanyaan dari dewan juri dan menjawabnya dengan menggunakan bahasa
inggris, dan sesi ketiga adalah tes mengenai psikologi. Dengan mendapuk tiga
juri yang cukup ahli di bidangnya seperti Dr. Ifan Iskandar, M. Hum., Widia
Parimita, SE, Mpa., dan Riani Indrihapsari, Mp. Msi. cukup membuat penonton dan
para pendukung antusias dengan berbagai komentar, saran, pertanyaan dan pujian
yang diberikan.
Bukan
hanya melakukan penilaian terhadap para MAWAPRES, dalam kesempatan ini juga di
gunakan oleh Mira Marini yang merupakan Mahasiswa Berprestasi 3 2015 lalu yang
mewakili rekan-rekan MAWAPRES 2015 lainnya untuk melakukan peluncuran pertama
Forum MAWAPRES UNJ, forum yang telah digagas beberapa tahun lalu itu kini telah
resmi diselenggarakan. Dalam pidatonya, Mira juga menjelaskan beberapa kegiatan
yang terdapat dalam forum tersebut, gambaran singkat forum serta memperkenalkan
pengurus forum yang baru yaitu para MAWAPRES 2016 dari masing-masing fakultas.
hanya melakukan penilaian terhadap para MAWAPRES, dalam kesempatan ini juga di
gunakan oleh Mira Marini yang merupakan Mahasiswa Berprestasi 3 2015 lalu yang
mewakili rekan-rekan MAWAPRES 2015 lainnya untuk melakukan peluncuran pertama
Forum MAWAPRES UNJ, forum yang telah digagas beberapa tahun lalu itu kini telah
resmi diselenggarakan. Dalam pidatonya, Mira juga menjelaskan beberapa kegiatan
yang terdapat dalam forum tersebut, gambaran singkat forum serta memperkenalkan
pengurus forum yang baru yaitu para MAWAPRES 2016 dari masing-masing fakultas.
Setelah
peluncuran Forum MAWAPRES tersebut, tibalah saat yang dinantikan dari seluruh
rangkaian acara yang telah dilakukan yaitu tahap pengumuman para pemenang.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan para dewan juri dengan segala persiapan
dan kematangan materi para finalis, akhirnya Dina Chaerani dari Pendidikan
Bahasa Jerman FBS UNJ terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi 1, dengan disusul
oleh Umi Khumaeroh dari FIS sebagai Mahasiswa Berprestasi 2 dan Palupi Mutiasih
perwakilan dari FIP sebagai Mahasiswa Berprestasi 3 UNJ 2016.
Sebuah
potret yang cukup mempesona saat seketika sang juara berlari merangkul sang
ayah yang menemani perjalanan Grand Final MAWAPRES sejak pagi. Menurutnya,
keluarga adalah alasan utama selain diri sendiri untuk terus berjuang dan
berada dititiknya saat ini. “ Semoga
seluruh civitas akademika UNJ dapat berprestasi bukan hanya dibidang akademik
namun juga dibidang non akademik “ harap Dina Chaerani, MAWAPRES UNJ 2016. Selanjutnya merupakan hari baru bagi
Dina dan para finalis lainnya untuk tetap konsisten dan komitmen untuk
memberikan sumbangsih terbaiknya bagi kemajuan almamater UNJ. Bukan hanya
mereka yang menyandang gelar MAWAPRES yang memiliki kewajiban mengharumkan nama
kampus namun kita semua seharusnya berusaha sejak dini dan mulai mengembangkan
gagasan terbaik untuk menjadikan UNJ yang layak bersaing dikancah Nasional dan
luar negeri pada nantinya. (Ary)
You may also like
-
Flu Singapura dan Demam Berdarah Mengintai!
-
Will Smith’s Reaction After Reciting the Quran, Gives Many New Lessons
-
Nuzulul Qur’an & Dies Natalis ke-60 UNJ: Suasana Ramadan yang Penuh Berkah
-
Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia Dikritik? Begini Tanggapan Menpora
-
Platform Bijak Memilih: Panduan Asyik Buat Pemilih Muda di Pemilu 2024!