Oleh. Donna
Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
Konsep pembanding yang dikeluarkan di Forum Ekonomi Dunia
(WEF) dan diterbitkan Global Competitivness Report. Dapat dilihat dari sudut
pandang lembaga, infrastruktur, lingkungan ekonomi makro, kesehatan dan
pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang,
pasar efisiensi kerja, pengembangan keuangan pasar, kesiapan teknologi, ukuran
pasar, kecanggihan bisnis, pengembangan inovasi, dan penelitian. Makalah ini
menjelaskan efesiensi dalam ekonomi terutama di Pasar efisiensi kerja dan
kecanggihan bisnis. Fungsi penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
interaksi antara efisiensi pasar tenaga kerja dan kecanggihan bisnis dari data
World Economic Forum (WEF) dan berfokus pada Negara-negara berkembang dari
tahun ke tahun. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif Analisis dan
Analisis Multi Variance (MANOVA). MANOVA dapat digunakan untuk menyelidiki
kelompok dimensi yang berbeda dan perika semua pada waktu yang sama. Dari hasil
peneilitian ini ada hubungan antara efesiensi pasar tenaga kerja dengan
kecanggihan bisnis yang positif dan signifikan anatra efisiensi pasar tenaga
kerja dengan kecanggihan bisnis di dunia saing di Negara-negara Asia Tenggara.
Ini berarti jika efisiensi pasar tenaga kerja baik otomatis kecanggihan bisnis
akan membaik.
(WEF) dan diterbitkan Global Competitivness Report. Dapat dilihat dari sudut
pandang lembaga, infrastruktur, lingkungan ekonomi makro, kesehatan dan
pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang,
pasar efisiensi kerja, pengembangan keuangan pasar, kesiapan teknologi, ukuran
pasar, kecanggihan bisnis, pengembangan inovasi, dan penelitian. Makalah ini
menjelaskan efesiensi dalam ekonomi terutama di Pasar efisiensi kerja dan
kecanggihan bisnis. Fungsi penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
interaksi antara efisiensi pasar tenaga kerja dan kecanggihan bisnis dari data
World Economic Forum (WEF) dan berfokus pada Negara-negara berkembang dari
tahun ke tahun. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif Analisis dan
Analisis Multi Variance (MANOVA). MANOVA dapat digunakan untuk menyelidiki
kelompok dimensi yang berbeda dan perika semua pada waktu yang sama. Dari hasil
peneilitian ini ada hubungan antara efesiensi pasar tenaga kerja dengan
kecanggihan bisnis yang positif dan signifikan anatra efisiensi pasar tenaga
kerja dengan kecanggihan bisnis di dunia saing di Negara-negara Asia Tenggara.
Ini berarti jika efisiensi pasar tenaga kerja baik otomatis kecanggihan bisnis
akan membaik.
Tabel 1 menyajikan menghemat
deskriptif indeks pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis untuk tahun
2008-2014 di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand,
Indonesia, Filipina, Vietnam dan Kamboja. Dalam deskriptif, itu terlihat bahwa
adalah yang tertinggi adalah efisiensi pasar tenaga kerja (4,6) dibandingkan
dengan kecanggihan bisnis yang memiliki rata-rata (4,3). Tabel 1 juga menunjukkan distribusi .
Hal itu terlihat bahwa nilai terdapat
ketidakseimbangan yang besar antara
efisiensi pasar tenaga kerja (3,06) dan kecanggihan bisnis (1,98) menunjukkan
bentuk frekuensi leptokurtic poligon. Kemudian di JB probabilitas dapat dilihat
bahwa efisiensi tenaga pasar kerja juga normal (0,07) dan kecanggihan bisnis
tidak normal.
sumber. Jurnal Interaksi Antara Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Kecanggihan Bisnis Terhadap Daya Saing Global di Asia Tenggara. Oleh. Donna Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
Dari tabel 1 terlihat efisiensi pasar
tenaga kerja negara-negara Asia Tenggara, bahwa Singapura memiliki tren yang
lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Peringkat berbasis di
International Institute for Management Development ( IMD ) yang merupakan daya
saing ranking pemetaan yang komprehensif terhadap semua elemen pembentuk
keunggulan kompetitif suatu negara bahwa Singapura masuk ke dalam 5 besar
negara baik dalam daya saing .
tenaga kerja negara-negara Asia Tenggara, bahwa Singapura memiliki tren yang
lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Peringkat berbasis di
International Institute for Management Development ( IMD ) yang merupakan daya
saing ranking pemetaan yang komprehensif terhadap semua elemen pembentuk
keunggulan kompetitif suatu negara bahwa Singapura masuk ke dalam 5 besar
negara baik dalam daya saing .
Singapura
adalah salah satu negara di Asia yang mengadopsi kebijakan yang sangat terbuka
untuk arus modal asing dan tenaga kerja asing. dua faktor utama adalah
“modal asing dan pekerja asing” adalah peran penting sebagai pendorong
dalam pertumbuhan ekonomi di Singapura. tenaga kerja lokal penduduk Singapura
masih sangat rendah mengingat tingkat kelahiran kecil dan sangat rendah yaitu
1,3 % (2002). Sebuah “booming ekonomi” dan tenaga kerja lokal yang
langka nya memaksa Singapura untuk terus mengimpor TKA dari luar negeri untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan kelangsungan hidup negara. Ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja ini adalah yang menyebabkan
cukup tinggi “ketergantungan” atau ketergantungan Singapura ke buruh
asing. Kondisi ini sangat menguntungkan dan dimanfaatkan oleh para pencari
kerja dari negara-negara tetangga yang berada di negara ini tidak tersedia
kesempatan kerja, seperti Singapura. Pusat Buruh Market Research bahkan
diproyeksikan Singapura terhadap tenaga kerja asing akan terus meningkat
memerlukan hingga 2,78 juta pekerja pada akhir 2034 atau 54,2 persen dari total
angkatan kerja di Singapura.
adalah salah satu negara di Asia yang mengadopsi kebijakan yang sangat terbuka
untuk arus modal asing dan tenaga kerja asing. dua faktor utama adalah
“modal asing dan pekerja asing” adalah peran penting sebagai pendorong
dalam pertumbuhan ekonomi di Singapura. tenaga kerja lokal penduduk Singapura
masih sangat rendah mengingat tingkat kelahiran kecil dan sangat rendah yaitu
1,3 % (2002). Sebuah “booming ekonomi” dan tenaga kerja lokal yang
langka nya memaksa Singapura untuk terus mengimpor TKA dari luar negeri untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan kelangsungan hidup negara. Ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja ini adalah yang menyebabkan
cukup tinggi “ketergantungan” atau ketergantungan Singapura ke buruh
asing. Kondisi ini sangat menguntungkan dan dimanfaatkan oleh para pencari
kerja dari negara-negara tetangga yang berada di negara ini tidak tersedia
kesempatan kerja, seperti Singapura. Pusat Buruh Market Research bahkan
diproyeksikan Singapura terhadap tenaga kerja asing akan terus meningkat
memerlukan hingga 2,78 juta pekerja pada akhir 2034 atau 54,2 persen dari total
angkatan kerja di Singapura.
Kemudian,
di Indonesia terlihat ada perubahan yang cukup signifikan dalam efisiensi pasar
tenaga kerja. Setiap tahun di pasar efisiensi tenaga kerja di Indonesia adalah
menurun. Menurut laporan berkala dari World Economic Forum ( WEF ) tahun 2012
juga termasuk hambatan untuk mencoba mengganggu Indonesia, antara lain :
birokrasi pemerintah yang tidak efisien, korupsi, prasarana yang terbatas,
prinsip-prinsip etika kerja, hambatan peraturan tenaga kerja, dan lain-lain .
di Indonesia terlihat ada perubahan yang cukup signifikan dalam efisiensi pasar
tenaga kerja. Setiap tahun di pasar efisiensi tenaga kerja di Indonesia adalah
menurun. Menurut laporan berkala dari World Economic Forum ( WEF ) tahun 2012
juga termasuk hambatan untuk mencoba mengganggu Indonesia, antara lain :
birokrasi pemerintah yang tidak efisien, korupsi, prasarana yang terbatas,
prinsip-prinsip etika kerja, hambatan peraturan tenaga kerja, dan lain-lain .
sumber. Jurnal Interaksi Antara Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Kecanggihan Bisnis Terhadap Daya Saing Global di Asia Tenggara. Oleh Oleh. Donna Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
Dalam tren kecanggihan bisnis itu terlihat
bahwa persaingan antara Malaysia dan Singapura . Pada akhir 2008 menjadi 2010
Malaysia mengalami penurunan kecanggihan bisnis, tapi setelah penurunan
sebanyak 2 tahun ( 2008-2010) Malaysia mencoba untuk meningkatkan kemajuan
dalam kecanggihan bisnis . Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembang dan
maju dalam bisnis kecanggihan bahkan di tahun 2014 Malaysia dapat lebih unggul
ke Singapura pada kecanggihan bisnis .
bahwa persaingan antara Malaysia dan Singapura . Pada akhir 2008 menjadi 2010
Malaysia mengalami penurunan kecanggihan bisnis, tapi setelah penurunan
sebanyak 2 tahun ( 2008-2010) Malaysia mencoba untuk meningkatkan kemajuan
dalam kecanggihan bisnis . Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembang dan
maju dalam bisnis kecanggihan bahkan di tahun 2014 Malaysia dapat lebih unggul
ke Singapura pada kecanggihan bisnis .
sumber. Jurnal Interaksi Antara Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Kecanggihan Bisnis Terhadap Daya Saing Global di Asia Tenggara. Oleh. Donna Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
Tabel
3 menyajikan pasangan sederhana korelasi bijaksana matriks antara efisiensi
pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis. Hal ini dapat terlihat bahwa
efisiensi pasar tenaga kerja memiliki korelasi dengan kecanggihan bisnis,
artinya bahwa ada hubungan antara efisiensi pasar tenaga kerja dengan
kecanggihan bisnis. Pengembangan masing-masing dua untuk masing-masing pilar
yang menyebabkan pilar kami yang lain dan konsekuensi menyebabkan meningkatkan
posisi Peringkat daya saing di antara bangsa-bangsa di dunia. Sehingga mereka
cukup efisien untuk menciptakan hubungan yang signifikan, sehingga dapat
dikatakan bahwa semua kecanggihan bisnis berpartisipasi dalam kerja efisiensi
pasar pilar pemerintah dan menghasilkan pendekatan yang seimbang untuk
meningkatkan dan mempromosikan kecanggihan bisnis efisiensi pasar tenaga kerja penyebabnya pergerakan
daya saing posisi antara bangsa-bangsa di dunia terutama negara-negara di Asia
Tenggara.
3 menyajikan pasangan sederhana korelasi bijaksana matriks antara efisiensi
pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis. Hal ini dapat terlihat bahwa
efisiensi pasar tenaga kerja memiliki korelasi dengan kecanggihan bisnis,
artinya bahwa ada hubungan antara efisiensi pasar tenaga kerja dengan
kecanggihan bisnis. Pengembangan masing-masing dua untuk masing-masing pilar
yang menyebabkan pilar kami yang lain dan konsekuensi menyebabkan meningkatkan
posisi Peringkat daya saing di antara bangsa-bangsa di dunia. Sehingga mereka
cukup efisien untuk menciptakan hubungan yang signifikan, sehingga dapat
dikatakan bahwa semua kecanggihan bisnis berpartisipasi dalam kerja efisiensi
pasar pilar pemerintah dan menghasilkan pendekatan yang seimbang untuk
meningkatkan dan mempromosikan kecanggihan bisnis efisiensi pasar tenaga kerja penyebabnya pergerakan
daya saing posisi antara bangsa-bangsa di dunia terutama negara-negara di Asia
Tenggara.
Jurnal Interaksi Antara Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Kecanggihan Bisnis Terhadap Daya Saing Global di Asia Tenggara .Oleh. Donna Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
sumber. Jurnal Interaksi Antara Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Kecanggihan Bisnis Terhadap Daya Saing Global di Asia Tenggara. Oleh. Donna Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
a. Desain : adalah Layanan Intercept +
Kyear + Kcountries
Kyear + Kcountries
b . statistik yang tepat
c . statistik adalah batas atas F yang
menghasilkan batas bawah pada tingkat signifikansi .
menghasilkan batas bawah pada tingkat signifikansi .
Hasil uji MANOVA presenst bahwa ada
perbedaan antara efisiensi pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis dalam
variasi dan perbedaan . Dan kemudian dari subjek tes antara efek bawah ini menunjukkan
bahwa hubungan antara efisiensi pasar
tenaga kerja hasil F dari 93,9 dengan signifikan 0.00 . Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan pasar tenaga kerja efisiensi dengan kecanggihan bisnis
dengan beberapa negara dan beberapa tahun .
perbedaan antara efisiensi pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis dalam
variasi dan perbedaan . Dan kemudian dari subjek tes antara efek bawah ini menunjukkan
bahwa hubungan antara efisiensi pasar
tenaga kerja hasil F dari 93,9 dengan signifikan 0.00 . Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan pasar tenaga kerja efisiensi dengan kecanggihan bisnis
dengan beberapa negara dan beberapa tahun .
sumber. Jurnal Interaksi Antara Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Kecanggihan Bisnis Terhadap Daya Saing Global di Asia Tenggara .Oleh. Donna Wibianda Suryaman, Haryo Kuncoro, dan K. Dianta Sebayang
a. R Squared = .941 it said R Squared =
.931)
.931)
b. R Squared = .941 it said R Squared =
.931)
.931)
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan efisiensi pasar tenaga kerja dengan
kecanggihan bisnis beberapa negara dan beberapa yang berbeda, dari efisiensi
buruh pasar baik memiliki harga nilai individu tertinggi tetapi memiliki
hubungan karena mereka memiliki bursa langsung bersama-sama. Menurut koefisien
korelasi antara efisiensi pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis,
memiliki korelasi 0,54.
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan efisiensi pasar tenaga kerja dengan
kecanggihan bisnis beberapa negara dan beberapa yang berbeda, dari efisiensi
buruh pasar baik memiliki harga nilai individu tertinggi tetapi memiliki
hubungan karena mereka memiliki bursa langsung bersama-sama. Menurut koefisien
korelasi antara efisiensi pasar tenaga kerja dengan kecanggihan bisnis,
memiliki korelasi 0,54.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa masing-masing dengan pengembangan dua pilar
menyebabkan pilar yang lain dan konsekuensi menyebabkan meningkatkan posisi
peringkat daya saing antara negara-negara di Asia Tenggara. Dari indeks,
Singapura memiliki tertinggi di Asia Tenggara yang lain. Hal ini dapat dilihat
dari efisiensi pasar tenaga kerja di Singapura memiliki dua faktor utama yaitu
“modal asing dan pekerja asing” itu peran penting sebagai pendorong
pertumbuhan ekonomi sejarah Singapura. Dalam kecanggihan bisnis dapat dilihat
meningkatnya persaingan dia antara Singapura dan Malaysia. Kali ini Malaysia unggul
dalam bisnis kecanggihan.
demikian dapat dikatakan bahwa masing-masing dengan pengembangan dua pilar
menyebabkan pilar yang lain dan konsekuensi menyebabkan meningkatkan posisi
peringkat daya saing antara negara-negara di Asia Tenggara. Dari indeks,
Singapura memiliki tertinggi di Asia Tenggara yang lain. Hal ini dapat dilihat
dari efisiensi pasar tenaga kerja di Singapura memiliki dua faktor utama yaitu
“modal asing dan pekerja asing” itu peran penting sebagai pendorong
pertumbuhan ekonomi sejarah Singapura. Dalam kecanggihan bisnis dapat dilihat
meningkatnya persaingan dia antara Singapura dan Malaysia. Kali ini Malaysia unggul
dalam bisnis kecanggihan.
Berdasarkan
data World Economic Forum di The Global Competitiveness Report dari 2008 hingga
2014, menunjukkan bahwa efisiensi pasar tenaga kerja mengalami penurunan setiap
tahun. Masalah yang selalu muncul akan terus dan terus-menerus yaitu
faktor-faktor yang lebih berkaitan dengan lingkungan seperti efisiensi dalam
birokrasi pemerintahan dan korupsi. Jadi solusi adalah harus meningkatkan daya
saing sebagai agenda yang perlu diprioritaskan.
data World Economic Forum di The Global Competitiveness Report dari 2008 hingga
2014, menunjukkan bahwa efisiensi pasar tenaga kerja mengalami penurunan setiap
tahun. Masalah yang selalu muncul akan terus dan terus-menerus yaitu
faktor-faktor yang lebih berkaitan dengan lingkungan seperti efisiensi dalam
birokrasi pemerintahan dan korupsi. Jadi solusi adalah harus meningkatkan daya
saing sebagai agenda yang perlu diprioritaskan.
SUMBER. http://skn.feunj.ac.id/attachments/article/61/14%20Donna%20Wibiananda-Competitive%20Index.pdf
kajian oleh. Rhesa Pramudita
You may also like
-
Flu Singapura dan Demam Berdarah Mengintai!
-
Will Smith’s Reaction After Reciting the Quran, Gives Many New Lessons
-
Nuzulul Qur’an & Dies Natalis ke-60 UNJ: Suasana Ramadan yang Penuh Berkah
-
Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia Dikritik? Begini Tanggapan Menpora
-
Platform Bijak Memilih: Panduan Asyik Buat Pemilih Muda di Pemilu 2024!