dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kita seharusnya patut membanggakan karya sastra
setiap anak bangsa. Indonesia tidaklah hanya memiliki satu karya sastra, namun
ada banyak karya sastra indah yang telah diciptakan oleh anak bangsa. Sastra yang baik mampu mengingatkan,
menyadarkan dan mengembalikan manusia ke jalan yang sebenarnya, yaitu jalan
kebenaran dalam usaha menunaikan tugas-tugas kehidupannya (Saryono).
bangsa adalah dengan membuat suatu kompetisi untuk menjadi wadah atas ide-ide
anak bangsa yang berlomba-lomba dalam menghasilkan sebuah karya yang bagus,
menarik, artistik dan yang pasti nya banyak di minati oleh banyak orang. Salah
satu wujud dari pengapresiasian tersebut dari BEM pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia bekerja sama dengan BEM sastra Indonesia adalah telah mengadakan G-Sastrasia 2016 pada
24 Oktober 2016 hingga seminar tanggal 26 Oktober 2016. Kegiatan tersebut
dilakukan dalam rangka menjalankan program kerja bagian humas yang diselenggarakan
setiap tahun nya dan telah berjalan selama 5 tahun berturut turut.
popularisasi literasi ini merupakan suatu hal yang perlu diangkat karna untuk
mengambangkan sebuah karya tulis atau sebuah tulisan tidak lah mudah terutama pada
media cetak. Apalagi dengan bertambahnya kecanggihan teknologi pada era
globalisasi ini, kita harus mampu bergerak signifikan dengan perkembangan
tersebut. Selain itu, agar sebuah karya mampu di lihat oleh banyak orang salah
satu caranya yaitu dengan memasukkan
karya tersebut melalui media sosial maupun internet.
menajalankan dua target. Target pertama
perlombaan untuk tingkat SMA. Di tingkat
SMA ada beberapa kegiatan yang di lombakan yaitu lomba cipta puisi, lomba baca
puisi, lomba baca berita dan lomba
pidato. Sedangkan target kedua yaitu perlombaan untuk tingkat mahasiswa yang
terdapat perlombaan baca puisi, lomba
cipta cerpen, lomba cipta poster, lomba baca puisi, dan lomba cipta essay.
diadakan seminar yang mengusung tema menyikapi perubahan media dari cetak
menuju media elektronik. Tema tersebut diusung oleh bintang tamu yang diundang.
Seminar ini bekerja sama dengan lifosa (lingkar forum sastra dan budaya) yang merupakan
salah satu dari ormawa. Acara seminar kali ini dihadiri oleh hampir 100
orang. Namun situasi berganti karena ada
mahasiswa yang tiba-tiba mengikuti kelas ataupun datang terlambat. Sasaran
peserta merupakan peserta umum yang tidak hanya dari mahasiswa UNJ. “Bazar buku juga kami buka hingga satu hari
setelah seminar (acara puncak)” Aji,
ketua pelaksana G-Sastrasia 2016. (rnm)
You may also like
-
The President of Indonesia Expected the Announcement of Civil Servant’s Increased Salary
-
How to Be a Great Public Speaker
-
Skill Penting yang Harus Dimiliki Oleh Mahasiswa untuk Mempersiapkan dan Menghadapi Persaingan Dunia Kerja
-
PRESIDENT JOKOWI DISTRIBUTES Rp800 BILLION FOR LAMPUNG INFRASTRUCTURE IMPROVEMENT
-
Bahaya dari Kecerdasan Buatan ChatGPT Terhadap Lingkungan yang Belum Siap