UK Replica Watches Hot Sale,70% OFF & Free Shipping,replica watchesAvailable With Remarkable Rolex, Omega, Breitling, Hublot Fake Watches And Other.

Replika Órák - Olcsón Rolex replika órák Minősége Óra Webáruház Akciós

Wer verkauft die besten Replik-Rolex-Uhren? Alle Antworten finden Sie auf unserer Website replica uhrenwerden Sie auch ihre Vintage-Luxus-Replik von Rolex King Midas sehen.

KADAL 113: Bangsa ini menutup mata akan moralitas pendidikan.

 oleh: Rianti Dea Rizky Pratiwi (Sub departemen Penelitian dan Pengembangan EC)*
Indonesia
adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alam ( SDM ), Sumber Daya Manusia (
SDM ) dan keanekaragaman budaya. Lalu mengapa bangsa ini seakan tak kunjung
mampu menjadi negara maju? Padahal bangsa ini tidak kekurangan orang cerdas,
banyak penduduk Indonesia yang kualitasnya menyamai bahkan melebihi orang-orang
cerdas di negara lain. Mungkin kita harus telisik pendidikannya, mungkin
kebanyakan pemuda di negara ini hanya mampu secara pengetahuan, tetapi rendah
akan moralitas.
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. UU ini dengan jelas menjelaskan bahwa, titik
penting dari proses pembelajaran adalah, agar peserta didik mampu memiliki
potensi diri dengan kemampuan kognitif dan keterampilan, tetapi juga hal ini
diselarasi dengan karakter atau moral yang baik. 
Sistem pendidikan Indonesia membagi aspek Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik dengan porsi yang berbeda pada setiap jenjang pendidikan. Pada
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) Afektif memiliki porsi yang lebih besar
dibandingkan dengan aspek lainnya. Selanjutnya pada jenjang Sekolah Menengah
hingga Universitas, porsi afektif semakin menurun, aspek afektif tidak lagi
dominan bahkan hampir hilang. Tentunya ini patut dipertanyakan, mengapa
pendidikan karakter yang terdapat dalam aspek afektif semakin dikurangi? Memang
baik apabila aspek afektif ditekankan di tingkat Sekolah Dasar, karna sebagai dasar
pembentukan karakter, tetapi ada baiknya jika aspek afektif itu memiliki
proporsi yang sama atau tidak terlalu jauh perbedaannya pada setiap jenjang
pendidikan. Hal ini bertujuan agar peningkatan pengetahuan ( kognitif ) siswa
juga diimbangi dengan pendampingan pembelajaran mengenai etika dan moral yang
baik. Dengan ini diharapkan kedepannya tidak ada lagi penyimpangan terkait
hal-hal yang dipelajari siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, supaya
setiap siswa di negara ini mampu menjadi seseorang yang berkompeten di bidang
ilmu pengetahuan dan moral.
Apabila sistem pendidikan di negara ini masih mengesampingkan
pendidikan moral,maka tidak heran apabila bangsa ini penuh dengan orang cerdas,
tapi miskin moralitasnya. Negara yang besar tidak boleh mengesampingkan moral
dalam proses pembelajaran bagi setiap anak bangsanya, sehingga dalam hal ini
anak didik tidak hanya pandai dalam ranah kognitif, namun juga seimbang dalam
ranah afektif dan psikomotoriknya.- (RD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Buy now perfect duplicate branded automatic watches for the best price on Perfect Watches website., replica watchesWorldwide shipping available.

Top Zwitserse luxe 1: 1 Rolex replica horloges winkel voor heren, replica breitling koop goedkope nep Rolex horloges voor heren online.