
Jakarta – Tim merah putih dipaksa untuk menarik diri dari pertandingan bulu tangkis Yonex All England Open 2021. Penyebab mundurnya kontingen merah putih karena telah menumpangi pesawat yang sama dengan penumpang yang dikabarkan positif COVID-19. Sontak kekecewaan membanjiri para atlet maupun ofisial yang sudah tiba di Inggris sebelum pertandingan dimulai.
Pertandingan yang dimulai sejak 17-21 Maret 2021 itu merupakan salah satu pertandingan yang prestise. Kecewa atas keputusan otoritas kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), dan Badminton World Federation (BWF), sederet atlet seperti Greysia Polii, Marcus Fernaldi Gideon, hingga Jonatan Christie pun unjuk rasa melalui media sosial. Tumpahan kekecewaan itu ditunjukan dengan menggunakan tagar “BWF must be responsible” yang diunggah di Instagram.

Masyarakat Indonesia juga unjuk rasa melalui media sosial, tak ketinggalan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kekecewaan Ridwan Kamil ditunjukan melalui komentarnya di Instagram akun resmi All England, “Why don’t you just simply run a covid test to all incoming athletes. And make it an everyday covid test, if you have to. You did that policy to team Denmark, India, and Thailand, why not to Indonesia? It is very unfair and unprofessional.”
Komentar yang dikeluarkan pada Kamis, 18 Maret 2021 itu mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia. Namun sayang, keputusan NHS dan BWF sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Sambil menunggu kejelasan nasib atlet, kontingen Indonesia tengah melaksanakan isolasi mandiri di Crowne Plaza Birmingham City Centre, seperti yang diarahkan oleh NHS. (DHZ/NIS)
You may also like
-
The President of Indonesia Expected the Announcement of Civil Servant’s Increased Salary
-
How to Be a Great Public Speaker
-
Skill Penting yang Harus Dimiliki Oleh Mahasiswa untuk Mempersiapkan dan Menghadapi Persaingan Dunia Kerja
-
PRESIDENT JOKOWI DISTRIBUTES Rp800 BILLION FOR LAMPUNG INFRASTRUCTURE IMPROVEMENT
-
Bahaya dari Kecerdasan Buatan ChatGPT Terhadap Lingkungan yang Belum Siap