Setelah kurang lebih satu tahun lamanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan secara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kini pembelajaran tatap muka di sekolah akan segera dimulai. Namun, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tersebut masih di tahap uji coba atau pilot project secara terbatas yang akan diselenggarakan pada 7-29 April 2021.
Dilansir pada Kompas.com, terdapat 100 sekolah dari berbagai jenjang, yakni SD, SMP, SMK yang diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Sekolah tersebut juga telah lolos dari proses asesmen yang dilaksanakan pada 19 Februari-17 Maret 2021 lalu. Serta memiliki sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi mewajibkan sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka usai guru dan tenaga kependidikan mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Tentunya selama masa uji coba para siswa dan guru harus tetap mengikuti protokol kesehatan agar penularan virus COVID-19 tidak meningkat. Sehingga Dinas Pendidikan DKI memastikan akan melakukan pembatasan jumlah peserta didik maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas, dengan pengaturan jarak 1,5 meter per siswa. Kemudian, materi pembelajaran yang diprioritaskan untuk mata pelajaran yang esensial, yakni mata pelajaran yang membutuhkan tatap muka dan tidak efektif diajarkan dengan metode daring, dengan durasi pembelajaran selama 3-4 jam.
Selain itu, pihak sekolah juga harus memperhatikan agar tidak terjadinya kerumunan di lingkungan sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga tidak diperbolehkan, ruang perpustakaan dan area kantin juga tidak diizinkan untuk dibuka, serta penggunaan masker harus menjadi prioritas utama dalam melakukan pembelajaran tatap muka ini diberlakukan.
Dari tahap uji coba tersebut, Pemrov DKI Jakarta diharapkan akan mendapat gambaran mengenai proses sekolah tatap muka yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli mendatang. Uji coba ini dapat dinilai efektif, apabila dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang baik. Diharapkan pula pembelajaran tatap muka ini tidak membuat penularan virus COVID-19 di Indonesia kembali melonjak tinggi. (AWS/UKH)
You may also like
-
Netizen Bisa Kena Jerat Hukum Bila Lakukan Doxing
-
Menjaga Kesehatan Mental pada Era Digital
-
MILENIAL DAN GEN Z LEBIH MENYUKAI KONTEN VIDEO, APA PENYEBABNYA?
-
Mengintegrasikan AI dalam Operasi Industri dan Manufaktur untuk Meningkatkan Kinerja
-
Optimalisasi Sistem Pembayaran: Kunci Peningkatan Minat Wisata Melalui Kemudahan Transaksi