Mengapa Giant Tutup Seluruh Gerainya?

 

Foto dari : gokonten.com

Seluruh gerai supermarket Giant akan ditutup pada akhir Juli 2021 mendatang. Totalnya ada 395 gerai Giant yang akan ditutup. Padahal, Giant telah menghiasi industri ritel di tanah air sejak 2002 yang berarti sudah berdiri di Indonesia selama 19 tahun lamanya.

Menanggapi hal tersebut, ketua umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa turunnya kinerja bisnis ritel tentu tak terlepas dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Contohnya, pembatas mobilitas masyarakat.

Sebelum itu, bagaimanakah sejarah Giant?

Giant berasal dari Malaysia, dikutip dari laman giant.com.my, ritel ini pertama kali dibangun pada tahun 1944 oleh keluarga Teng Meng Chin di Sentul Pasar, Malaysia. Lalu, diperluas dengan pembukaan gerai di pusat minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974 dan sampai saat ini Giant menjadi ritel barang sehari-hari teratas di Malaysia.

Khusus di Indonesia, Giant dibesarkan oleh PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group). Di bawah Hero Group, Giant awalnya diberi nama Giant Hypermarket. Dibuka pertama kali pada tahun 2002. Gerai pertamanya berlokasi di Villa Melati, Tangerang.

Pada tahun 2013, bisnis Giant menjalani perubahan identitas dari Giant Hypermarket dan Giant Supermarket menjadi Giant Ekstra dan Giant Ekspres. Berdasarkan laman resmi giant.co.id, total ada 100 gerai Giant tersebar di 96 daerah seluruh Indonesia dengan sekitar 14.000 karyawan. Kini, satu per satu gerai Giant sudah ditutup. Sebentar lagi, seluruh gerai Giant tutup permanen di Indonesia.

Lantas apakah alasan Giant akan ditutup?

Perusahaan induk Giant, PT Hero Supermarket Tbk akan memfokuskan untuk mengembangkan  IKEA, Guardian, hingga Hero Supermarket. Head of Corporate and Consumer Affairs Diky Risbianto menyatakan potensi pertumbuhan dari tiga brand tersebut lebih tinggi dibandingkan Giant. Strategi bisnis ini diambil Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah. Selain itu, langkah ini diambil untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.

Tidak hanya itu, saat ini Hero Group juga tengah melakukan negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga. Hero Group juga mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

Selamat tinggal dan terima kasih Giant sudah menghiasi dunia ritel Indonesia.

(SYK/UKH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *