Pemberian Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Ketika berbicara mengenai tubuh manusia maka fokus awal tentunya pada bagian organ vital salah satunya jantung. Jantung memiliki fungsi sebagai alat pemompa serta mengalirkan darah dengan oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, kesehatan jantung sangat penting bagi manusia terlebih saat seseorang telah memiliki riwayat penyakit ini.

Seperti yang kita ketahui, penyakit jantung ini menduduki peringkat pertama di dunia yaitu arteri koroner atau nama lainnya jantung iskemik yang terjadi saat aliran darah ke jantung terhambat karena ada penimbunan lemak pada arteri jantung. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa saja gejala, faktor penyebab serta pertolongan pertama yang diberikan bagi seseorang yang mengalami penyakit ini ?

Secara umum, gejala penyakit jantung meliputi  mudah lelah, sulit tidur, napas terasa berat, detak jantung tidak beraturan serta berdebar karena alasan yang tak pasti. Bagi kalian yang mengalami gejala tersebut maka dapat dipertanyakan kesehatan jantungnya dan segera periksa ke dokter. Selain itu, terdapat faktor pemicu timbulnya penyakit jantung diantaranya pola hidup tidak terjaga, kelebihan berat badan (obesitas), perokok aktif, faktor usia, tekanan darah tinggi, memiliki riwayat diabetes hingga kadar kolesterol yang tinggi.

Pengidap penyakit jantung jika tidak cepat ditangani akan berakibat timbulnya komplikasi akut yang menghilangkan nyawa penderita. Hal itu disebabkan jantung tidak mendapatkan suplai darah yang memadai untuk dipompa, maka kinerja jantung akan menurun. Oleh karena itu, penanganan utama bagi pengidap jantung perlu dipahami dan diimplementasikan.

Bagi pasien yang masih sadar, maka kita perlu menenangkannya dan hubungi ambulans, beri bimbingan pada pasien untuk mengambil posisi duduk yang nyaman, longgarkan semua pakaian yang dipakainya, berikan obat nitrogliserin sesuai resep dari dokter, tidak memberikan makanan dan minuman pada penderita, setelah ambulans datang rujuklah ke UGD atau rumah sakit terdekat.

Sementara, bagi pasien yang tidak sadarkan diri maka segera hubungi ambulans dan rumah sakit terdekat, baringkan pasien di tempat yang datar dan lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau kompresi dada. Kompresi dada dilakukan dengan cara letakkan salah satu telapak tangan pada bagian tengah dada penderita, lalu letakkan tangan satunya di atas tangan yang pertama. Selanjutnya, eratkan jari jemari kedua tangan serta beri penekanan di dada hingga 5–6 cm ke bawah dan lepaskan. Tindakan kompresi ini dapat dilakukan sebanyak 100 – 120  kali per menit. Setelah itu, lakukan tindakan analisis irama jantung jika di sekitar kalian terdapat alat AED (Automated External Defibrillator), gunakan alat tersebut pada penderita yang akan memberi kejutan listrik di dada guna memulihkan irama jantung dan setelah ambulans datang segera bawa penderita ke UGD terdekat.

Semoga artikel ini dapat berguna bagi sahabat EconoChannel dan masyarakat luas. Sebaik-baiknya pengetahuan yaitu Ilmu yang kita peroleh lalu diimplementasikan dan dibagikan kepada khalayak umum. Mencegah lebih baik daripada memulihkan, karena sehat itu inti terbaik bagi kehidupan.

(TAN/AWS)