Dilansir dari CNN Indonesia, Muhadjir Effendy, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengatakan, pemerintah Malaysia berencana menyerahkan Reog Ponorogo ke United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai budaya negaranya. “Untuk Reog Ponorogo, negara Malaysia juga sedang menyusun proposal, jadi kita harus mendahuluinya karena itu budaya dan warisan kita,” katanya. Mencermati rencana tersebut, Muhadjir mendesak pemerintah Ponorogo di Jawa Timur untuk segera mengajukan persetujuan UNESCO atas seni Reog Ponorogo yang sedang diperebutkan. Lebih-lebih, Reog Ponorogo adalah budaya khas Indonesia.
Muhadjir juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung Reog Ponorogo sebagai Budaya Takbenda atau ciri khas Indonesia yang diakui oleh UNESCO. “Saya mendukung penuh usulan mengenai Reog untuk menjadi ciri khas atau budaya takbenda UNESCO. Saya akan berusaha untuk sukses dan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi masyarakat Ponorogo, tetapi seluruh Indonesia,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Deputi Koordinator Bidang Pembinaan Hasil Revolusi Mental, Kebudayaan dan Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan, usulan Reog dan kelengkapan dokumen sudah diterima Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek. Terlebih, berkas tersebut sudah diserahkan ke Sekretariat ICH UNESCO pada 31 Maret 2022. Berkas tersebut diajukan beserta nominasi lainnya, yakni Tempe, Jamu, Tenun Indonesia, dan Kolintang.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengaku dalam wawancara seleksi dengan UNESCO bahwa ia membuat pernyataan tentang penggunaan bulu merak dan kulit harimau dalam seni Reog Ponorogo tersebut. Dia menjelaskan bahwa bulu merak tidak dihilangkan. Namun, bulu-bulu tersebut lepas dengan sendirinya dari tubuh burung merak untuk jangka waktu tertentu. Belakangan, penggunaan kulit harimau diganti dengan kulit kambing yang diformat seperti kulit harimau.
Sugiri menambahkan, pihaknya akan terus berupaya agar dunia mengenal Reog Ponorogo yang merupakan budaya Indonesia, bukan budaya Malaysia. “Kami akan terus bekerja keras untuk melewati ini. Mohon doanya untuk semua orang di Ponorogo,” kata Sugiri
Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional masyarakat Ponorogo yang menampilkan unsur penari warok, jathil, bujang ganon, klono sewandono, dan barongan. Tarian ini diiringi oleh seperangkat alat musik pengiring Reog yang menjadi khas Ponoragan terdiri dari kendang, gong, kethuk-kenong, slompret, tipung, dan angklung.
(RDF/AIV)
You may also like
-
Sektor Bisnis Potensial di Masa Depan Menurut Erick Thohir
-
LIBURAN DENGAN MENGELUARKAN BIAYA HEMAT DAN TERJANGKAU DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN
-
Disrupsi Teknologi, Beberapa Jenis Pekerjaan Ini Terancam Punah
-
MENGHIDUPKAN KEMBALI GASTRONOMI WARISAN: MAKANAN TRADISIONAL INDONESIA YANG KINI TERLUPAKAN
-
Menjaga Kesehatan dan Kecantikan Kulit Anda