BTS Umumkan Wamil, Korea Selatan Diperkirakan akan Kehilangan Rp54,7 Triliun per Tahun

     BTS atau Bangtan Boys adalah salah satu pelaku industri hiburan yang berhasil membawa naik nama Korea Selatan di kancah internasional. Tidak hanya sukses di dunia industri hiburan, BTS juga pernah turut berpartisipasi dan memberikan pidato di Sidang Umum PBB pada tahun 2021. Hal ini yang menjadi salah satu alasan usulan pembebasan wajib militer anggota BTS. Menurut Hwang Hee selaku Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, mengingat kepopuleran dan prestasi yang dicapai oleh BTS baik di dalam maupun luar Korea Selatan memberikan dampak positif di segala aspek negaranya, baik aspek ekonomi, budaya, pariwisata, dan lainnya. Namun, usulan tersebut disanggah oleh Administrasi Tenaga Militer Korea Selatan, Kim Yong Woo yang mengatakan bahwa pencapaian dan penghargaan yang diraih BTS tidak dapat dijadikan sebagai pengecualian.

     Hingga pada Senin, 17 Oktober 2022, BigHit Music selaku agensi dari BTS mengumumkan bahwa BTS akan menjalani kewajiban wajib militer yang dimulai dari anggota tertua, Kim Seok Jin. Setelah selesai mengadakan konser gratis di Busan, para member akan memulai karir solonya dan mempersiapkan diri untuk wajib militer. Ketujuh anggota BTS akan berkumpul kembali sebagai grup pada tahun 2025.

     Lalu, apakah dampak pengumuman wajib militer BTS terhadap perekonomian Korea Selatan? Dilansir dari CNBC Indonesia, Institut Penelitian Hyundai memperkirakan bahwa legenda K-pop tersebut telah menyumbang lebih dari US$3,6 miliar atau sekitar Rp54,7 triliun (asumsi kurs Rp15.200/US$) setiap tahun untuk perekonomian Korea Selatan. Angka itu setara dengan kontribusi 26 perusahaan menengah. Ini artinya, keputusan BTS untuk mengikuti wajib militer, seperti pria dewasa Korea pada umumnya bisa membuat Negeri Ginseng kehilangan sekitar Rp54,7 triliun per tahun.

     BTS berhasil menarik minat masyarakat global untuk mencari tahu mengenai industri hiburan Korea Selatan, khususnya K-Pop. Tidak hanya sampai di situ, pada 2017 hampir tujuh persen dari seluruh pengunjung yang tercatat ke Korea Selatan menyatakan bahwa BTS adalah motivasi utama untuk mengunjungi negara tersebut.

     Akan tetapi, pada modern kini para idol K-Pop lainnya sudah banyak bermunculan dan memberikan kontribusi positif untuk Korea Selatan selama beberapa dekade ini. Pada tahun 2019, 2020, dan 2021, pangsa BTS masing-masing menurun menjadi 78,5 persen, 70,3 persen, dan 49 persen karena kehadiran Seventeen, Tomorrow X Together, dan Enhypen yang memiliki popularitas. Bisa dilihat dari besarnya pengaruh idol K-Pop di dunia internasional sehingga meskipun perginya para anggota BTS untuk mengikuti wamil akan memberikan dampak bagi Korea Selatan, tetapi dampaknya tidak terlalu signifikan dikarenakan idol K-Pop lainnya. Tidak sampai di situ, para anggota BTS yang belum memenuhi waktunya untuk pergi wamil tetap akan beraktivitas dalam industri hiburan meskipun secara solo karier. (EO/KAN)