Naiknya Penjualan Mobil Listrik di Pasar Indonesia

Sumber: otomotif.bisnis.com

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menilai, pasar mobil listrik di Indonesia tumbuh secara bertahap. Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, mengatakan bahwa di industri otomotif global, termasuk Indonesia, sedang berada dalam tren yang menuju green mobility atau pemanfaatan kendaraan dengan bahan bakar yang terbarukan. Untuk mencapai cita-cita tersebut, memang tidak mudah. Terlebih lagi, mayoritas mobil di Indonesia masih didominasi oleh mobil berbahan bakar fosil.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik pada Desember 2022 berjumlah 2.404 unit, capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun. Sebagai informasi, mobil listrik jenis BEV ini sepenuhnya menggunakan energi baterai dimana dayanya bisa diisi ulang menggunakan jaringan listrik rumah atau melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Untuk mobil listrik tipe HEV atau lebih dikenal dengan mobil hybrid memiliki 2 jenis mesin penggerak, yakni mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin ditambah dengan mesin berbasis baterai listrik.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik baik jenis BEV maupun HEV mengalami peningkatan signifikan pada 2022.

Sumber: Gaikindo

Berdasarkan data di atas, terlihat pada 2018 sama sekali belum ada penjualan wholesale mobil listrik di Indonesia, baik tipe BEV maupun HEV. Namun, pada 2019 mobil hybrid atau HEV sudah masuk ke tanah air dan berhasil mencetak penjualan sebanyak 787 unit, sedangkan BEV tidak mencetak penjualan sama sekali.

Wajar saja, pada tahun 2019, masyarakat belum terlalu mengenal apa itu mobil listrik, masyarakat juga belum memiliki banyak pilihan dengan harga yang pas. Di tahun 2019, pemerintah juga belum seaktif sekarang dalam mendukung transisi energi.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Wuling menetapkan posisinya sebagai kontributor paling besar dalam kategori BEV dengan berkontribusi 52 persen melalui model Air ev. Wuling berhasil melakukan penjualan pada mobil mungilnya itu sebanyak 8.053 unit, dengan rincian tipe Air ev Long Range 6.859 dan Standard Range 1.194 unit.

Kemudian pada Desember 2022, kinerja penjualan Wuling Air sudah mulai kembali pulih dengan peningkatan yang luar biasa. Tercatat, pada akhir bulan Desember tahun 2022 lalu, Air ev menunjukkan penjualan terbesarnya sepanjang 2022 sebanyak 2.060 unit, meningkat 34,5 persen dari bulan sebelumnya. Selanjutnya, diurutan kedua bertengger Hyundai Ioniq 5 dengan membukukan penjualan sebanyak 1.829 unit. Namun, kinerja penjualan mobil listrik andalan Hyundai ini terpantau lesu pada Desember karena hanya mencatatkan penjualan sebanyak 43 unit, sedangkan biasanya mobil listrik murni ini terjual ratusan unit di setiap bulannya. Menariknya, pada penutupan buku penjualan mobil listrik, pembuat mobil asal Korea Selatan itu memberi kejutan dengan kinerja Genesis G80 Electrified yang berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 134 unit. Tentunya, hal ini membuat Lexus UX 300 e harus mendekam di posisi keempat dengan catatan penjualan sebanyak 127 unit. (AB/TB)