Pengaruh Kebijakan Devaluasi Yuan terhadap Perekonomian RI

Devaluasi
adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menurunkan nilai matang
uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Bank sentral Negeri Panda melakukan
devaluasi atas nilai tukar harian yuan sebesar 1,9%. Devaluasi Yuan diharapkan
akan memberikan dua dampak positif sekaligus bagi negeri Tiongkok: 1. Menaikkan
nilai ekspor, yang pada akhirnya kembali meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
memulihkan pasar saham disana, dan 2. Membuat IMF kembali mempertimbangkan
kebijakannya terkait apakah Yuan akan dimasukkan sebagai salah satu world
reserve currency atau tidak.
Namun
kebijakan yang diambil oleh suatu negara tentunya akan membawa dampak bagi
negara lain. Kebijakan yang diambil Pemerintah Tiongkok ini sangat berpengaruh
kepada dunia, termasuk Indonesia. Akibat kebijakan yang dilakukan Tiongkok,
Indeks Dow Jones tergerus 1,22 persen menjadi 17.402 dan indeks S&P 500
turun hampir 1 persen menjadi 2.084, sedangkan indeks DAX Jerman anjlok 2,7
persen. Bagi Indonesia, pengaruhnya terlihat pada indikator yang ditunjukkan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai kurs valuta asing yang mengalami
kelemahan.

Dalam
menghadapi devaluasi Yuan, pemerintah harus mengendalikan harga barang dalam
negeri agar tetap stabil. Tidak terjadi kenaikan harga barang di pasar membuat
tidak terjadi inflasi dan berakibat nilai kurs valuta asing tidak berubah,
bahkan rupiah bisa terapresiasi. Seperti diketahui bahwa terjadinya nilai kurs
disebabkan ada perbedaan harga barang di negara yang bersangkutan. Tindakan
pemerintah ini perlu dilakukan agar semua pihak tidak mendapatkan dampak yang
sangat besar atas terjadinya devaluasi yuan tersebut. (DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

news
da pa checker
1XBET
onwin
holiganbet