Rabu, 05 April 2017, telah di
adakan Seminar Nasional dengan tema Dari Nahdlatul Wathan Untuk Indonesia (Jejak
Perjuangan Tuan Guru KH. Muhammad Zainudin Abdul Madjid 1904 – 1997) yang
diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta. Seminar Nasional ini di hadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla,
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah , Anggota DPD dari NTB Farouk Muhammad, serta rektor UNJ Prof. Dr. Djaali .
Seminar Naional ini bertujuan agar proses akademik untuk kelengkapan dokumen
pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Tuan Guru KH. Muhammad Zainudin Abdul
Madjid, sebagai kelengkapan akademik di samping dokumen-dokumen yang lain akan
dicapai rumusan-rumusan yang bisa dipertanggung jawabkan dan memberikan
informasi bahwa Tuan Guru KH. Muhammad Zainudin Abdul Madjid layak menjadi
pahlawan nasional.
adakan Seminar Nasional dengan tema Dari Nahdlatul Wathan Untuk Indonesia (Jejak
Perjuangan Tuan Guru KH. Muhammad Zainudin Abdul Madjid 1904 – 1997) yang
diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta. Seminar Nasional ini di hadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla,
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah , Anggota DPD dari NTB Farouk Muhammad, serta rektor UNJ Prof. Dr. Djaali .
Seminar Naional ini bertujuan agar proses akademik untuk kelengkapan dokumen
pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Tuan Guru KH. Muhammad Zainudin Abdul
Madjid, sebagai kelengkapan akademik di samping dokumen-dokumen yang lain akan
dicapai rumusan-rumusan yang bisa dipertanggung jawabkan dan memberikan
informasi bahwa Tuan Guru KH. Muhammad Zainudin Abdul Madjid layak menjadi
pahlawan nasional.
Seperti yang kita tahu Tuan Guru
KH. Muhammad Zainudin Abdul Madjid adalah seorang ulama dari Pulau Lombok, NTB
dan merupakan pendiri dari Nahdlatul Wathan serta sekolah-sekolah islam di NTB.
Menurut ketua pelaksana seminar nasional Bapak Hijran mengatakan ” Perjuangan
beliau itu selain perjuangan fisik juga
terintegrasi dengan perjuangan-perjuangan membangun kesadaran tentang
pentingnya kemerdekaan melalui proses pendidikan, penting menjadi suatu acuan di
dalam proses masa kini dan masa depan, karena beliau itu sudah menggagas
ide-ide tentang nasionalisme, kebangsaan,kebinekaan serta persatuan”.
KH. Muhammad Zainudin Abdul Madjid adalah seorang ulama dari Pulau Lombok, NTB
dan merupakan pendiri dari Nahdlatul Wathan serta sekolah-sekolah islam di NTB.
Menurut ketua pelaksana seminar nasional Bapak Hijran mengatakan ” Perjuangan
beliau itu selain perjuangan fisik juga
terintegrasi dengan perjuangan-perjuangan membangun kesadaran tentang
pentingnya kemerdekaan melalui proses pendidikan, penting menjadi suatu acuan di
dalam proses masa kini dan masa depan, karena beliau itu sudah menggagas
ide-ide tentang nasionalisme, kebangsaan,kebinekaan serta persatuan”.
Nusa Tenggara Barat mempunyai
tokoh Tuan Guru KH. Muhammad Zainudn Abdul Madjid yang sepanjang hidupnya
berjuang dan berkontribusi untuk keharmonisan NTB dan membangun pendidikan
keagamaan . Menurut wakil ketua DPR
Fahri Hamzah mengatakan “ajaran beliau yang luar biasa, dan lebih relevan lagi,
karena sekarang di perlukan dalam keIndonesiaan kita hari ini, maka itu sebabnya
kami berharap agar kepahlawanan nasional beliau itu bisa disegerakaan”.
Ujarnya.
tokoh Tuan Guru KH. Muhammad Zainudn Abdul Madjid yang sepanjang hidupnya
berjuang dan berkontribusi untuk keharmonisan NTB dan membangun pendidikan
keagamaan . Menurut wakil ketua DPR
Fahri Hamzah mengatakan “ajaran beliau yang luar biasa, dan lebih relevan lagi,
karena sekarang di perlukan dalam keIndonesiaan kita hari ini, maka itu sebabnya
kami berharap agar kepahlawanan nasional beliau itu bisa disegerakaan”.
Ujarnya.
Pendidikan di Indonesia
memerlukan figur kepahlawanan untuk masa depan yang akan datang. Menurut rektor
UNJ Prof. Dr. Djaali “ Bagi UNJ sebetulnya
seorang tokoh pahlawan ini penting untuk didiskusikan dikampus karena ini akan
menjadi pembelajaran perjuangan beliau, serta
kepahlawanan beliau harus diperkenalkan di internalisasikan di kampus, kepentingan UNJ adalah seorang tokoh besar dihadirkan didalam kampus diperdebatkan dalam
kiprahnya sehingga menjadi pelajaran bagi mahasiswa, para dosen, dan apa yang
dilakukan oleh beliau itu diharapkan akan di ikuti oleh civitas universitas ”Ujarnya.
(FR)
memerlukan figur kepahlawanan untuk masa depan yang akan datang. Menurut rektor
UNJ Prof. Dr. Djaali “ Bagi UNJ sebetulnya
seorang tokoh pahlawan ini penting untuk didiskusikan dikampus karena ini akan
menjadi pembelajaran perjuangan beliau, serta
kepahlawanan beliau harus diperkenalkan di internalisasikan di kampus, kepentingan UNJ adalah seorang tokoh besar dihadirkan didalam kampus diperdebatkan dalam
kiprahnya sehingga menjadi pelajaran bagi mahasiswa, para dosen, dan apa yang
dilakukan oleh beliau itu diharapkan akan di ikuti oleh civitas universitas ”Ujarnya.
(FR)
You may also like
-
Update Harga BBM Awal Tahun 2025: Pertamax Naik Per 1 Januari, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Closing WiraWiri 2024: Melahirkan Generasi Wirausaha Tangguh dari Kampus untuk Nusantara
-
Dolar AS Terus Menguat, Menimbulkan Kekhawatiran di Pasar Global
-
Pesona Keharuman Parfum Lokal Kualitas Dunia
-
APBN Defisit Lagi, Apa Artinya untuk Ekonomi Indonesia?