Ilustrasi : ekon.go.id |
Salah
satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam perekonomian suatu
negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi.
Beberapa strategi pembangunan ekonomi akan terpusat pada upaya
pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang,
menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek
pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui
proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect )
pendistribusian kembali. Jika terjadi ketimpangan atau
ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan
ekonomi.
Kondisi
perekonomian global saat ini cenderung mengalami penurunan,
sebagai dampak pemulihan ekonomi global yang masih cenderung lambat
dan tidak merata.
Potensi
perekonomian menurun ini didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi
AS yang tidak sekuat proyeksi sebelumnya, dan ekonomi Tiongkok masih
mengalami perlambatan.
Sementara
itu tantangan domestik Indonesia diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi
yang melambat, defisit fiskal yang diperkirakan masih akan besar,
utang luar negeri mengalami kenaikan, serta pertumbuhan
kredit yang masih rendah dengan diikuti risiko peningkatan kredit
bermasalah (Non Performing Loan). Kondisi ini menunjukkan Indonesia
harus lebih keras lagi untuk dapat bersaing dalam perekonomian dunia.
Berkaca pada tantangan tersebut BI mencanangkan bauran kebijakan yang
mengutamakan stabilitas ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan
BI senantiasa diarahkan untuk menciptakan kondisi makro ekonomi yang
stabil, terutama pencapaian inflasi menuju sarana yang ditetapkan,
dan menurunkan
defisit transaksi berjalan.
perekonomian global saat ini cenderung mengalami penurunan,
sebagai dampak pemulihan ekonomi global yang masih cenderung lambat
dan tidak merata.
Potensi
perekonomian menurun ini didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi
AS yang tidak sekuat proyeksi sebelumnya, dan ekonomi Tiongkok masih
mengalami perlambatan.
Sementara
itu tantangan domestik Indonesia diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi
yang melambat, defisit fiskal yang diperkirakan masih akan besar,
utang luar negeri mengalami kenaikan, serta pertumbuhan
kredit yang masih rendah dengan diikuti risiko peningkatan kredit
bermasalah (Non Performing Loan). Kondisi ini menunjukkan Indonesia
harus lebih keras lagi untuk dapat bersaing dalam perekonomian dunia.
Berkaca pada tantangan tersebut BI mencanangkan bauran kebijakan yang
mengutamakan stabilitas ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan
BI senantiasa diarahkan untuk menciptakan kondisi makro ekonomi yang
stabil, terutama pencapaian inflasi menuju sarana yang ditetapkan,
dan menurunkan
defisit transaksi berjalan.
Dapat
disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia mengandung tiga potensi
kerawanan, yaitu potensi
rawan kesenjangan, terutama kesenjangan antara daerah (pulau). Hal
ini terutama sebagai akibat pengaruh faktor geografi.
Potensi
rawan kemiskinan, terutama kemiskinan di daerah
pedesaan, sebagai akibat pengaruh faktor demografi ,dan faktor budaya
dan
potensi
rawan perpecahan, terutama perpecahan antar suku dan
atau
antar golongan (elit) politik. (Mlv)
disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia mengandung tiga potensi
kerawanan, yaitu potensi
rawan kesenjangan, terutama kesenjangan antara daerah (pulau). Hal
ini terutama sebagai akibat pengaruh faktor geografi.
Potensi
rawan kemiskinan, terutama kemiskinan di daerah
pedesaan, sebagai akibat pengaruh faktor demografi ,dan faktor budaya
dan
potensi
rawan perpecahan, terutama perpecahan antar suku dan
atau
antar golongan (elit) politik. (Mlv)
You may also like
-
Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, Langkah Nyata Menuju Ruang Publik Inklusif di Jakarta
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH