Satu tahun lebih pergerakan aktivitas masyarakat terbatas karena pandemi COVID-19. Baru-baru ini mencuat kembali kabar buruk dari pandemi COVID-19. Pasalnya, kasus COVID-19 yang perlahan mulai menurun kini kembali terjadi kenaikan di setiap harinya.
“Terjadi kenaikan kasus positif sebesar 38,3% secara nasional di minggu ini, ini merupakan peningkatan yang signifikan,” tutur Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual pada hari Kamis, 17 Juni 2021.
Kenaikan angka pasien penyintas COVID-19 diduga karena mutasi baru virus dan pergerakan aktivitas masyarakat selama libur Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Seperti yang diketahui, masyarakat kini mulai kembali menjalankan aktivitas seperti sediakala. Selain itu, tak jarang dari mereka yang melakukan perjalanan jarak dekat maupun jauh hanya sekedar untuk berlibur karena jenuh dengan situasi pandemi yang tak kunjung usai. Sebagai contoh, membeludaknya pengunjung di pantai Ancol pada saat larangan mudik diberlakukan oleh pemerintah. Jika dibandingkan dengan kenaikan kasus pada libur Hari Raya Idulfitri tahun lalu, pada tahun ini lonjakan kasus terjadi sangat fantastis yang menyebabkan Wisma Atlet kembali kewalahan dalam menangani pasien karena jumlah kamar yang tersedia tidak dapat menampung seluruh pasien. Bahkan, kini Wisma Atlet menerapkan kebijakan tak menerima pasien tanpa gejala.
Meski vaksin tengah disebarluaskan kepada masyarakat, nampaknya vaksin hanya dapat membantu dalam skala kecil pada pemutusan penyebaran virus COVID-19. Hal ini tentu saja karena kebiasaan memakai masker dan menjaga jarak sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat sehingga tingkat kewaspadaan pada virus mulai menurun. Masyarakat yang abai dan tidak waspada terhadap virus COVID-19, justru mempercepat rantai penyebaran secara drastis dan berisiko lebih besar terhadap kesehatan masyarakat.
Pada minggu keempat setelah Hari Raya Idulfitri, kasus kenaikan terjadi sekitar 38,3% atau setara dengan 7.132 kasus. Sementara itu, angka kesembuhan menurun sebesar 4,9 %. Hingga pada hari ini, 18 Juni 2021, jumlah kenaikan angka kasus COVID-19 bertambah sebanyak 12.990. Terakumulasi jumlah kasus COVID-19 hingga hari ini sebanyak 1.963.266 kasus. Kenaikan yang terjadi selama sepekan ini menimbulkan keributan akan wacana pelaksanaan sekolah tatap muka serentak pada tahun ajaran baru. Bahkan pemerintah DKI Jakarta telah resmi memberhentikan sekolah tatap muka. Dalam situasi seperti ini, akankah wacana sekolah tatap muka akan tetap diberlakukan atau justru PSBB ketat akan kembali diterapkan?
(HAP/RAH)
You may also like
-
Viral Poster Ajakan Berobat ke Malaysia, Indonesia Rugi Triliunan?
-
TRAGIS! WALI KOTA MEKSIKO DIPENGGAL KEPALANYA TAK LAMA SETELAH MENJABAT
-
Persiapan Timnas Senior Indonesia Jelang Duel Sengit Melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia!
-
Jalanan Jadi Ruang Asap: Bahaya Merokok Sambil Mengendarai Motor
-
Budaya Lawan Arus: Tantangan Besar Keselamatan Lalu Lintas di Indonesia