Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan bahwa saat ini penyakit cacar monyet telah masuk ke Indonesia. Cacar Monyet pertama di Indonesia ini bermula dari seorang pria Indonesia berumur 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Setelah ditemukan pasien pertama yang terkontaminasi penyakit cacar monyet, Kementerian Kesehatan beserta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pelacakan kontak erat terhadap pasien tersebut. Hal ini sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus di masyarakat.
Dikutip dari detikHealth, berdasarkan laporan Kemenkes RI, pasien tersebut mengalami gejala sejak 14 Agustus 2022 dan kini menjalani isolasi mandiri di rumah. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka, yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Hal ini pernah terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Setelah ditemukannya kasus pertama cacar monyet di Indonesia, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat tetap tenang. Penyakit cacar monyet ini lebih ringan jika dibandingkan dengan virus COVID-19. Jumlah pasien yang meninggal sangat kecil, hanya sekitar satu persen dari seluruh penderita.
Virus cacar monyet ini dapat menular saat seseorang bersentuhan langsung dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus monkeypox. Virus cacar monyet ini dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau bahkan penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan luka dari hewan atau orang yang terinfeksi.
Gejala penyakit cacar monyet ini biasanya berlangsung selama 2 s.d. 4 minggu. Setelah itu, cacar monyet dapat sembuh sendiri jika penderita berhasil melewati kemunculan gejala penyakit. Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, dan kelelahan.
Adapun cara pencegahan virus cacar monyet ini di antaranya, rajin mencuci tangan, menggunakan masker, jauhi hewan yang mungkin memiliki virus, pisahkan orang atau hewan yang terinfeksi dari orang yang berisiko terinfeksi, dan jauhi benda yang pernah menyentuh hewan yang sakit. (SYA/REI)
You may also like
-
Viral Poster Ajakan Berobat ke Malaysia, Indonesia Rugi Triliunan?
-
TRAGIS! WALI KOTA MEKSIKO DIPENGGAL KEPALANYA TAK LAMA SETELAH MENJABAT
-
Persiapan Timnas Senior Indonesia Jelang Duel Sengit Melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia!
-
Jalanan Jadi Ruang Asap: Bahaya Merokok Sambil Mengendarai Motor
-
Budaya Lawan Arus: Tantangan Besar Keselamatan Lalu Lintas di Indonesia