Gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6 yang tidak berpotensi tsunami pada Senin (21/11/2022) siang terasa kuat hingga mengguncang wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Gempa pada kedalaman 10 km berpusat di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi.
Gempa ini telah mengakibatkan kurang lebih 162 orang meninggal dunia, 362 orang mengalami luka ringan hingga berat, dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Jumlah korban ini diperkirakan masih akan terus meningkat. Pasalnya, banyak warga yang belum dievakuasi karena akses jalan terputus akibat pohon tumbang dan longsor.
Tidak lama setelah gempa, listrik mati hingga malam hari. Setelahnya aliran air juga ikut mati. Warga kini harus melewati malam pertama pascagempa dengan kondisi gelap gulita.
Dilansir dari Detik.com, masyarakat Cianjur di sejumlah kecamatan memilih untuk tidur di luar rumah. Warga khawatir terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang sama dan menimbulkan daya rusak yang tinggi.
Tampak warga di wilayah perkotaan yang mengalami dampak tidak terlalu parah pun memilih untuk tidur di pelataran rumah dengan menggelar karpet sebagai alas tidur.
Perempuan dan anak-anak pun tampak terlelap tidur meski dalam kondisi yang memprihatinkan tersebut. Sementara itu, kaum pria memilih untuk berjaga dan tidak tidur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa berpusat di Cianjur terasa kuat mengguncang hingga di Jakarta tersebut diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri. BMKG mencatat telah terjadi 62 kali gempa susulan, meski instensitas gempa susulan semakin kecil.
Dikutip dari Kompas TV, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, dengan sapaan Kang Emil menggambarkan situasi di lapangan “masih chaos” dan warga di tempat kejadian “masih dilanda ketakutan” sehingga penanganan darurat banyak dilakukan di luar ruangan.
“Dijahit kepalanya, dijahit kakinya dilakukan di lapangan. Tindakan menormalisasi, ada yang stres, menangis, ada yang kepalanya baru dijahit dan sebagainya,” jelas Kang Emil.
Kang Emil juga mengatakan telah meminta TNI-Polri memberikan data terkait dampak gempa di banyak daerah di Cianjur “yang terpencil”. (AR/RAH)
You may also like
-
Kok Bisa?! Ini Dia 5 Tradisi Unik dan Menarik dari Belahan Dunia yang Wajib Kalian Kunjungi!
-
Viral Poster Ajakan Berobat ke Malaysia, Indonesia Rugi Triliunan?
-
TRAGIS! WALI KOTA MEKSIKO DIPENGGAL KEPALANYA TAK LAMA SETELAH MENJABAT
-
Persiapan Timnas Senior Indonesia Jelang Duel Sengit Melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia!
-
Jalanan Jadi Ruang Asap: Bahaya Merokok Sambil Mengendarai Motor