Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini berada dalam tahap kehidupan di mana mereka mulai mencari kestabilan dan kepemilikan properti. Namun, harga rumah di Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan harga rumah itu juga diakui oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Dedy Syarif Usman. Dedy mengatakan kekhawatiran akan kenaikan harga rumah itu memunculkan istilah Millennial Generation Homeless. Istilah yang merujuk pada fenomena anak muda yang tak mampu membeli rumah dikarenakan harganya cukup mahal.
Sumber: www.cnnindonesia.com
Tidak hanya Generasi Milenial, Generasi Z juga terkena cipratan dari mahalnya harga rumah sekarang. Apalagi dengan kondisi saat ini, sulitnya mencari pekerjaan untuk mendapatkan pemasukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menabung merupakan salah satu tantangan dalam upaya untuk memiliki rumah. Sudah mendapatkan pekerjaan pun masih sulit membelinya, bukannya tidak mungkin, hanya saja butuh waktu yang lebih lama lagi.
Tren kenaikan harga rumah di Indonesia terekam dalam Survei Harga Properti Residensi (SHPR) Triwulan I 2024 yang dilakukan Bank Indonesia. Dalam survei itu, BI menyebut bahwa harga hunian residensial di pasar primer secara tahunan melanjutkan tren peningkatan pada triwulan IV 2023. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Triwulan I 2024 tercatat naik sebesar 1,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,74% (yoy). Peningkatan IHPR tercatat terjadi di semua jenis rumah, baik tipe kecil, menengah, maupun tipe besar.
Sumber: esensi.tv
Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novita Ratna Satiti, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang membuat Generasi Z sulit memiliki rumah adalah tingginya harga properti. Dalam beberapa tahun terakhir, harga rumah terus meningkat secara signifikan, sementara pendapatan rata-rata tidak mengalami peningkatan yang sebanding.
Dalam menghadapi harga rumah yang saat ini semakin mahal, pemerintah dapat memberi solusi dengan membuat kebijakan yang mendukung dan efektif dalam bidang properti untuk meringankan Generasi Z dalam memiliki rumah atau Generasi Z juga harus dibekali dengan pendidikan finansial yang memadai untuk membantu mereka dalam mengelola keuangan dan mempersiapkan diri membeli rumah.
Harga rumah yang terus meningkat menjadi salah satu tantangan utama bagi Generasi Z dalam upaya memiliki rumah sendiri. Fenomena ini tidak hanya terjadi di satu negara saja, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Generasi Z perlu mempersiapkan diri dengan baik dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mewujudkan impian mereka memiliki rumah sendiri. Berbagai kesulitan atau tantangan dalam menginginkan rumah sendiri harus siap dihadapi oleh semua orang, termasuk Generasi Z. (HY/YDH)