Siapa sih, yang tidak mengenal kawasan Puncak? Puncak merupakan suatu kawasan dataran tinggi yang terletak di Bogor, Jawa Barat, dikenal memiliki pemandangan indah dan hamparan bukit teh yang memanjakan mata. Dengan udara yang sejuk dan kabut yang tebal, Puncak menawarkan berbagai kegiatan seru yang bisa kalian nikmati. Banyak anak muda zaman sekarang yang menghabiskan waktu untuk nongkrong di Warpat atau warung pinggiran Puncak. Sayangnya, pemerintah daerah Jawa Barat memutuskan untuk membangun tol di kawasan pusat agar akses jalan menuju Puncak bisa lebih lancar dan nyaman.
Pemerintah Kabupaten Bogor berusaha untuk memindahkan para pedagang kaki lima (PKL), termasuk warung kopi dan kios di Jalan Raya Puncak menuju rest area di kawasan Gunung Mas. Asmawa Tosepu, selaku PJ Bupati Bogor mengatakan bahwa penertiban tersebut bertujuan untuk melancarkan arus lalu lintas dan mencegah parkir liar di Puncak. Pemerintah daerah menekankan bahwa Rest Area Gunung Mas Puncak harus dimanfaatkan dengan fasilitas yang sudah disesuaikan, sehingga para pedagang bisa dengan mudah berpindah ke sana.
Sumber : liputan6.com
Namun nyatanya, saat penertiban pembongkaran warung, kios, dan PKL di kawasan Puncak mendapat banyak penolakan dari warga, terutama para pedagang warung di pinggiran jalan. Aparat dan Satpol PP diperlukan saat pembongkaran berlangsung karena suasana menjadi ricuh dan berujung tak kondusif. Terdapat sekitar 80 pedagang yang menolak untuk direlokasi dan bahkan sempat terjadi adu mulut dengan petugas saat penertiban, di mana para pedagang menghadang petugas yang hendak menertibkan warung mereka.
Sebelum pembongkaran dilakukan, Pemerintah Daerah Bogor telah memberi peringatan mengenai pembongkaran mandiri seminggu sebelumnya. Namun, saat hari pembongkaran massal, banyak pedagang yang belum membongkar lapak mereka. Para pedagang merasa sejak dahulu Puncak pun sudah macet dan mereka meminta pemerintah untuk berpikir mengenai dampak pembongkaran terhadap pedagang.
Sumber : postkota.co.id
Sejumlah pedagang warung, kios, dan PKL di kawasan Puncak mengaku kecewa dan tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat kios serta warung mereka terkena perombakan setelah bertahun-tahun berdiri. Mereka menolak untuk direlokasi ke Rest Area Gunung Mas karena lokasi tersebut berada di tempat yang kurang strategis sehingga merasa pendapatannya akan berkurang.
Pedagang mengaku bingung dalam mencari tempat tinggal untuk keluarga mereka setelah warung dan kios dibongkar petugas. Banyak dari mereka bersama keluarganya yang terpaksa tidur beratap terpal di dekat kebun teh karena tidak memiliki rumah. Para pedagang juga merasa khawatir terkait pendapatan mereka untuk makan sehari-hari. Mereka berharap pemerintah dapat mendengar suara mereka dengan memberhentikan pembongkaran dan relokasi warung serta kios di kawasan Puncak. (PHB/ASM)
You may also like
-
Budaya Lawan Arus: Tantangan Besar Keselamatan Lalu Lintas di Indonesia
-
Cukai Rokok Naik Tahun 2025, Solusi Efektif atau Tantangan Baru?
-
What is Labubu Doll? Cute Dolls That are Viral Among the Ages
-
Siapa P Diddy? Ikon Hip-Hop yang Terjerat Skandal Kekerasan Seksual
-
Moo Deng: dari Viral ke Vital, Bayi Kuda Nil Menggemaskan yang Menyoroti Krisis Konservasi