Sumber: Dokumen Pribadi

Pengabdian Masyarakat Internasional // Digital Skills Workshop for Adults: Mastering the Basics of Technology in the Digital Age

Pengabdian Masyarakat Internasional dilakukan secara online melalui Aplikasi Zoom Meeting pada hari Senin, 15 Juli 2024. Peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen dari Perguruan Tinggi yang bermitra dengan FE UNJ, yaitu Universitas Malaysia Sabah. Materi yang disampaikan pada Webinar Internasional ini, yaitu “The Integration of Digitalization Without Losing the Human Touch”, “Responsible Data Gathering: an Introduction for Economists, and Social Media”, dan “Data Privacy: a Symbiotic Relationship in the Digital Era”. Materi tentang “The Integration of Digitalization Without Losing the Human Touch” disampaikan oleh narasumber pertama, yakni Charlie Albert Lasuin. Kemudian, materi tentang “Responsible Data Gathering: an Introduction for Economists” disampaikan narasumber kedua, yakni Prof. Dr. Puji Wahono, S.E., M.Si. Sementara itu, materi tentang “Social Media and Data Privacy: a Symbiotic Relationship in the Digital Era” disampaikan oleh narasumber ketiga, yakni Shandy Aditya, BIB., MPBS.

Charlie Albert Lasuin menginformasikan materi tentang “The Integration of Digitalisation Without Losing the Human Touch”. Pada bagian awal, Pak Charlie membahas kekuatan digitalisasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan proyeksi pasar e-commerce Asia Tenggara yang akan mencapai US$230 miliar pada tahun 2026 menurut McKinsey & Co. Pak Charlie juga menyoroti inisiatif pemerintah Malaysia, seperti Strategi Nasional Semikonduktor 2024, Digital Free Trade Zone (DFTZ), dan pusat data Google. Program MyDIGITAL diharapkan dapat mentransformasi Malaysia menjadi negara berpendapatan tinggi yang berbasis teknologi, memberikan nilai ekonomi tahunan sebesar MYR 257,2 miliar pada tahun 2030.

Sumber: Dokumen Pribadi

Pak Charlie menjelaskan berbagai alat digital yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan pemasaran, seperti Finternet, Google Workspace, Trello, HubSpot, dan ChatGPT. Hasil penelitian yang disajikan menunjukkan bahwa 85-90% responden dari Bumiputera SMEs mengakui manfaat pemasaran media sosial dalam meningkatkan keuntungan perusahaan, mengenali tren konsumen, meningkatkan visibilitas merek, kepuasan pelanggan, dan keterlibatan merek. Namun, Pak Charlie juga mengingatkan akan tantangan dan ancaman yang terkait dengan digitalisasi, seperti masalah keamanan siber, penyalahgunaan online, ketergantungan teknologi, kebocoran informasi, dan keputusan berbasis AI yang dapat merugikan keamanan manusia. Pak Charlie menekankan pentingnya langkah-langkah perlindungan, seperti memperbarui perangkat lunak, menjaga keamanan data, menggunakan otentikasi multifaktor, dan berhati-hati terhadap tautan yang mencurigakan. Sebagai rekomendasi, Pak Charlie mendorong pengembangan diri melalui membaca, menjadi sumber daya yang baik, mengikuti workshop dan seminar, memahami tren dan perilaku konsumen, serta mengelola hubungan dengan manusia. Kesimpulannya, penting untuk menjaga keseimbangan antara digitalisasi dan interaksi manusia untuk memastikan keberlanjutan, keamanan, dan profitabilitas dalam pemasaran serta bisnis di era digital ini.

Setelah penyampaian materi terkait dengan “The Integration of Digitalization Without Losing the Human Touch” oleh Bapak Charlie Albert Lasuin, agenda dilanjut dengan pemaparan Bapak Prof. Dr. Puji Wahono, S.E., M.Si. mengenai “Responsible Data Gathering: an Introduction for Economists”, membahas pengumpulan data yang bertanggung jawab dalam ekonomi, meliputi etika data, jenis data ekonomi, sumber data, serta prinsip-prinsip etika dalam pengumpulan data. Data ekonomi mencakup informasi yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis aktivitas ekonomi, seperti PDB, tingkat pengangguran, inflasi, dan perilaku konsumen. Data ini penting untuk memahami tren ekonomi, membuat keputusan kebijakan, dan melakukan penelitian. Etika data adalah seperangkat prinsip yang membimbing praktik data yang bertanggung jawab, mencakup isu-isu, seperti privasi, persetujuan, transparansi, dan menghindari bahaya.

Jenis data ekonomi terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan langsung melalui survei, eksperimen, dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber yang sudah ada, seperti catatan administratif, studi akademis, dan laporan pemerintah. Data ekonomi juga dapat dibedakan menjadi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data numerik yang digunakan untuk analisis statistik, sementara data kualitatif adalah data deskriptif yang memberikan wawasan tentang perilaku dan opini.

Sumber data ekonomi meliputi survei, catatan administratif, dan eksperimen. Survei mengumpulkan sejumlah besar data dari populasi tertentu, catatan administratif dikumpulkan oleh lembaga pemerintah, dan eksperimen adalah studi terkontrol untuk menguji hipotesis. Contoh dalam penelitian dan pembuat kebijakan termasuk analisis tren pasar tenaga kerja menggunakan data pekerjaan dan evaluasi dampak kebijakan melalui indikator ekonomi.

Sumber: Dokumen Pribadi

Prinsip-prinsip etika dalam pengumpulan data mencakup persetujuan yang diketahui, transparansi dan berbagi data, kerahasiaan dan anonimitas, serta menghindari bahaya. Persetujuan yang diketahui memastikan bahwa peserta sadar akan partisipasi mereka dan setuju secara sukarela. Transparansi dan berbagi data meningkatkan kredibilitas penelitian dengan memungkinkan orang lain memverifikasi temuan. Kerahasiaan dan anonimitas menjaga data peserta tetap pribadi dan tidak dapat ditelusuri kembali ke peserta. Menghindari bahaya mencakup mengidentifikasi dan meminimalkan risiko terhadap peserta, termasuk diskriminasi, stigma, kehilangan ekonomi, atau stres emosional.

Bapak Prof. Dr. Puji Wahono memberikan dua studi kasus untuk mengilustrasikan prinsip-prinsip etika ini. Pertama, kasus Cambridge Analytica yang menunjukkan pelanggaran privasi, kurangnya transparansi, dan kejujuran dalam pengumpulan data dari pengguna Facebook tanpa persetujuan mereka. Solusi yang diusulkan termasuk kebijakan privasi yang kuat, persetujuan yang diketahui, dan regulasi yang lebih ketat. Kedua, kasus manipulasi data dalam laporan ekonomi Yunani yang menunjukkan pelanggaran kejujuran dan akurasi serta kurangnya tanggung jawab. Solusi yang diusulkan termasuk prosedur audit dan verifikasi data yang ketat, transparansi, serta penegakan regulasi.

Kesimpulannya, Bapak Prof. Dr. Puji Wahono menekankan bahwa persetujuan yang diketahui, kerahasiaan, transparansi, dan menghindari bahaya adalah prinsip-prinsip kunci dalam pengumpulan data yang bertanggung jawab. Pertimbangan etis ini meningkatkan kredibilitas penelitian ekonomi dan dampak positif pada masyarakat. Beliau juga mendorong audiens untuk terus mendiskusikan dan mengeksplorasi etika data dalam penelitian ekonomi.

Setelah penyampaian materi Bapak Prof. Dr. Puji Wahono, S.E., M.Si. mengenai “Responsible Data Gathering: an Introduction for Economists”, agenda dilanjut dengan pemaparan Bapak Shandy Aditya, BIB., MPBS. mengenai “Social Media and Data Privacy: a Symbiotic Relationship in the Digital Era”, membahas berbagai aspek penting terkait etika media sosial dan privasi data. Bapak Shandy Aditya menjelaskan prinsip moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku di platform media sosial, termasuk penghormatan terhadap data dan persetujuan pengguna, serta praktik pengumpulan data yang jelas. Ia menekankan pentingnya membuat perbedaan yang jelas antara konten organik dan konten yang disponsori, serta praktik penargetan iklan yang etis. Bapak Shandy Aditya juga membahas moderasi konten, dengan fokus pada keseimbangan antara kebebasan berbicara dan pencegahan bahaya, serta penerapan pedoman komunitas yang konsisten.

Sumber: Dokumen Pribadi

Selain itu, Bapak Shandy Aditya membahas tentang kesejahteraan digital, termasuk fitur-fitur untuk mengelola waktu layar dan pertimbangan kesehatan mental dalam desain platform. Ia juga menyoroti pentingnya verifikasi konten untuk mengatasi misinformasi dan disinformasi, serta menghormati norma dan nilai budaya yang beragam. Dalam hal keamanan data pribadi, Bapak Shandy Aditya menguraikan tentang minimisasi data, pencegahan dan respons pelanggaran, serta pemberdayaan pengguna melalui pengaturan privasi yang mendetail dan opsi portabilitas data. Ia juga menekankan pentingnya berbagi data dengan pihak ketiga melalui penyaringan mitra dan proses persetujuan pengguna yang jelas, serta keamanan fisik dan transparansi dalam kebijakan privasi.

Bapak Shandy Aditya menyoroti peran penting universitas dan mahasiswa dalam mengembangkan kebijakan, pendidikan, dan penelitian terkait etika media sosial. Universitas diharapkan untuk mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum dan bermitra dengan perusahaan teknologi untuk mengatasi tantangan etika. Mahasiswa juga diharapkan untuk mempraktikkan perilaku etis di akun pribadi mereka dan terlibat dalam pendidikan sebaya untuk meningkatkan kesadaran. Dia juga membahas lanskap Asia mengenai keamanan data pribadi, termasuk implementasi undang-undang perlindungan data yang komprehensif, tren lokalisasi data, dan tantangan yang dihadapi oleh kemajuan teknologi seperti AI dan IoT.

Selain itu, Bapak Shandy Aditya menjelaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk inisiatif kolaboratif yang dipimpin oleh mahasiswa, penjangkauan perusahaan, dan advokasi kebijakan. Dalam hal keamanan data pribadi, dia menekankan praktik-praktik seperti penggunaan pengelola kata sandi, otentikasi dua faktor, pembaruan perangkat, enkripsi, cadangan data, dan kesadaran terhadap upaya phishing. Melalui materi ini, Bapak Shandy Aditya memberikan panduan komprehensif tentang bagaimana individu, institusi pendidikan, dan perusahaan dapat mendekati etika media sosial dan privasi data di era digital. (M. Raihan Nur Ma’ruf/ELZ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekicisultanbeyli çekici
sahabetextrabetcasibom güncel girişvaycasinocasibombayraklı profilobetkom