Sumber: kumparan.com

Deflasi dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan Sosial di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,003% secara terus-menerus sampai pada bulan Agustus 2024 yang menjadi bulan keempat terjadinya deflasi secara beruntun di tahun ini. BPS juga mengungkapkan penyebab Indonesia mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut, pada Mei sampai dengan Agustus 2024. Berikut penjelasannya.

Apa, sih, deflasi itu? Deflasi merupakan fenomena ekonomi yang sering kali menandakan penurunan permintaan agregat atau penurunan dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Berbeda dengan inflasi, yang umumnya dianggap merugikan karena mengurangi daya beli, deflasi memiliki dampak yang lebih kompleks pada kesejahteraan sosial.

Di Indonesia, deflasi dapat memiliki dampak signifikan terhadap berbagai aspek ekonomi dan sosial, terutama dalam konteks kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ekonomi Indonesia, deflasi dapat terjadi sebagai akibat dari penurunan harga komoditas utama, fluktuasi mata uang, atau kebijakan moneter yang ketat. Selama periode deflasi, meskipun harga barang dan jasa menurun, hal ini tidak selalu berarti bahwa kesejahteraan sosial meningkat. Sebaliknya, deflasi dapat menyebabkan dampak negatif pada pendapatan masyarakat dan ketidakstabilan ekonomi.

Deflasi dapat berdampak pada kesejahteraan sosial melalui beberapa saluran. Pertama, penurunan harga dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi perusahaan, yang berpotensi mengarah pada pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengurangan gaji. Ketika perusahaan mengalami penurunan pendapatan, mereka mungkin akan mengurangi biaya, termasuk biaya tenaga kerja. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengangguran dan ketidakstabilan ekonomi yang nantinya akan memengaruhi kesejahteraan sosial masyarakat. Kedua, deflasi sering kali mengindikasikan penurunan permintaan agregat. Jika masyarakat mengalami penurunan pendapatan dan daya beli, konsumsi barang dan jasa juga akan menurun.

Sumber: adarpena.disway.id

Penurunan konsumsi dapat memengaruhi kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kelompok ekonomi rendah. Masyarakat yang bergantung pada pendapatan tetap atau pensiun dapat merasakan dampak negatif dari deflasi, karena meskipun harga barang menurun, pendapatan mereka tidak mengalami penyesuaian yang sebanding. Ketiga, deflasi dapat memengaruhi sektor-sektor tertentu secara tidak merata. Misalnya, petani dan produsen barang-barang komoditas mungkin mengalami penurunan harga yang tajam, sementara sektor jasa mungkin tidak mengalami dampak yang sama. Ketimpangan dalam dampak deflasi dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.

Deflasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan sosial di Indonesia. Meskipun penurunan harga dapat meningkatkan daya beli secara nominal, dampak deflasi sering kali lebih kompleks dan dapat memperburuk ketidakstabilan ekonomi dan ketimpangan sosial. Penurunan pendapatan bagi perusahaan dan pekerja, serta dampak negatif terhadap sektor-sektor tertentu, menunjukkan bahwa deflasi bukanlah fenomena yang sepenuhnya positif untuk kesejahteraan sosial.

Untuk mengatasi dampak negatif deflasi, penting bagi pemerintah dan pembuat kebijakan untuk merancang strategi yang dapat mengurangi dampak negatif dari deflasi dan mendorong pemulihan ekonomi Indonesia. Membuat kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dapat membantu mengelola deflasi dan menjaga keseimbangan dalam memulihkan kesejahteraan sosial serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap inklusif dan berkelanjutan bagi negara kita. (SA/YDH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Veritabanına bağlanırken hata oluştu: Too many connections
news
da pa checker
betandyou
onwin
vozol
Veritabanına bağlanırken hata oluştu: Too many connections