Sumber: Fauzan/ANTARA

Indonesia Mendidih, Masyarakat Dilanda Cemas Dampak dari “Heatwave”

Akhir-akhir ini, masyarakat hampir di seluruh wilayah Indonesia mengeluh gerah akibat cuaca panas yang meningkat. Netizen menyampaikan keluhannya di media sosial X mengenai suhu panas yang kian meningkat setiap harinya di siang hari. Terdapat beberapa akun yang membagikan gambar yang menunjukkan indeks ultraviolet sinar matahari yang dibagikan oleh BMKG di Indonesia, khususnya pada bagian pulau Jawa berwarna oranye. Hal ini menunjukkan kenyataan mengenai suhu panas yang meningkat memang benar terjadi di Indonesia dan meningkatkan kecemasan netizen akan hal itu.

Sumber: @infobmkg/Instagram

Menanggapi postingan tersebut, banyak netizen yang berspekulasi Indonesia terkena dampak heatwave seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya yang telah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai negaranya yang mengalami heatwave. Negara-negara di Asia Tenggara yang terdampak oleh heatwave di antaranya adalah Thailand, Vietnam, dan Filipina yang telah mengeluarkan pernyataan resminya pada bulan April lalu. Namun, pihak dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, mengungkapkan pernyataan mengenai sebagian wilayah Indonesia sebesar 63,66% akan memasuki periode musim kemarau dari bulan Mei hingga Agustus 2024. (Jakarta, 03/05/2024).

Memang berdasarkan data BMKG, beberapa wilayah di Indonesia tercatat memiliki suhu panas melebihi 36°C, seperti wilayah Deli Serdang (Sumatera Utara) 37,1 °C, Medan (Sumatera Utara) 36,6 °C, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) 36,6 °C, Sidoarjo (Jawa Timur) 36,6 °C dan Bengkulu sebesar 36,6 °C. Hal ini, sama halnya dengan negara-negara yang terdampak heatwave dengan suhu hariannya mencapai 37°C hingga 42°C. Namun, Menurut Guswanto, World Meteorological Organization (WMO) mendefinisikan “gelombang panas” sebagai fenomena kondisi udara panas yang berlangsung selama lima hari atau lebih secara berturut-turut, dengan suhu maksimum harian mencapai 5°C atau lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata. Jadi, suhu panas di Indonesia tidak dapat disamakan atau didefinisikan dengan fenomena gelombang panas yang ada. Selain itu, belum ada catatan korban jiwa akibat suhu panas di Indonesia ini.

Untuk meredakan kecemasan masyarakat akan fenomena ini, beberapa akun media sosial milik influencer maupun dokter Indonesia memberikan tips dalam menghadapi cuaca panas ini dengan tetap tenang dengan menjaga imun dan cairan dalam tubuh kita, yaitu dengan minum air mineral yang cukup dan teratur agar tetap terhidrasi, menggunakan pakaian dan aksesoris tubuh yang dapat melindungi tubuh dari paparan sinar matahari, memperbanyak konsumsi buah dan sayur agar gizi pada tubuh terpenuhi, dan jangan lupa memakai sunscreen sebagai pelembab kulit yang terdapat kandungan SPF sebagai pelindung kulit dari sinar UV.

(CAW/GRK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

news
da pa checker
1XBET
onwin
holiganbet