Sadarkah kalian bahwa penggunaan TikTok secara tidak langsung dapat memberikan dampak negatif terhadap pola pikir penggunanya, terutama pada masa remaja? Menonton berbagai konten TikTok, akan membuat mereka menemukan berbagai macam video. Terkadang konten tersebut ditujukan untuk remaja dan anak-anak, namun masih banyak pengguna yang berusia lanjut menggunakan TikTok. Namun, ketika orang atau stranger mengirim pesan dan gambar sensitif kepada anak-anak, itu dapat menjadi sebuah masalah pada pola pikir anak jika tidak didampingi oleh orang tua.
TikTok brain mengarah pada perubahan pola pikir dan perilaku yang terjadi akibat penggunaan aplikasi TikTok secara berlebihan. Video-video pendek dan cepat di TikTok, dirancang untuk menarik perhatian kita dalam hitungan detik, dan menyebabkan kita terbiasa dengan rangsangan yang instan jika terus-menerus.
Ketika kita sudah kecanduan dalam scrolling TikTok dampak negatifnya, yaitu dapat mengurangi fokus. Orang-orang yang dulunya terbiasa melihat video apapun dengan durasi 10–30 menit akan merasa jenuh, kehilangan minat, dan konsentrasi akan tayangan tersebut. Sebenarnya, dampak negatif penggunaan media sosial tidak hanya ada pada TikTok. Media sosial yang lain, apabila digunakan secara berlebihan, juga bisa memberikan efek yang sama.
Sumber: pasundanEkspress
Menurut penelitian, beberapa remaja yang sudah kecanduan TikTok mengalami stres di sekolah dan prestasi akademik yang lebih rendah. Penelitian menjelaskan bahwa orang yang kecanduan menggunakan TikTok lebih cenderung menjadi korban penindasan dan memiliki hubungan yang lebih buruk dengan orang tuanya. Secara keseluruhan, pengguna yang kecanduan TikTok mengalami kondisi yang lebih tidak menguntungkan dalam hal kesehatan mental, keluarga, dan kondisi sekolah.
TikTok membuat otak kita terbiasa dengan rangsangan cepat dan singkat, yang mengakibatkan kemampuan fokus kita memerlukan konsentrasi jangka panjang bisa menurun. Penggunaan TikTok sebelum tidur juga bisa mengganggu waktu istirahat, paparan layar, dan stimulasi yang terus-menerus dapat mempengaruhi siklus tidur kita hingga membuat kita sulit tidur nyenyak. Penggunaan TikTok yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Rasa kecemasan, perbandingan sosial, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna bisa meningkat, terutama di kalangan remaja. (KMU/ELZ)
You may also like
-
Budaya Lawan Arus: Tantangan Besar Keselamatan Lalu Lintas di Indonesia
-
Cukai Rokok Naik Tahun 2025, Solusi Efektif atau Tantangan Baru?
-
What is Labubu Doll? Cute Dolls That are Viral Among the Ages
-
Siapa P Diddy? Ikon Hip-Hop yang Terjerat Skandal Kekerasan Seksual
-
Moo Deng: dari Viral ke Vital, Bayi Kuda Nil Menggemaskan yang Menyoroti Krisis Konservasi