Sebuah poster ajakan berobat ke Malaysia yang terpampang di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta viral di media sosial dan menuai pro dan kontra. Poster tersebut berbunyi, “Mau berobat? Ke Malaysia saja! Lebih dekat, lebih terjangkau.”
Poster tersebut seakan “menampar” pemerintah Indonesia, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan kantor Kementerian Kesehatan RI di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Fenomena masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri, khususnya Malaysia, memang bukan hal baru. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan Malaysia menjadi negara tujuan utama berobat bagi warga Indonesia, diikuti Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.
Faktanya, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung kerugian negara yang terjadi akibat banyaknya masyarakat memilih berobat ke luar negeri. Dalam satu tahun, ada sekitar 1 juta orang yang berobat ke luar negeri. Dua negara tetangga yang paling banyak menjadi tujuan pengobatan adalah Malaysia dan Singapura.
“Kita harus memperkuat industri kesehatan dalam negeri, ini bolak-balik saya sampaikan, satu juta lebih warga negara kita, Indonesia, berobat ke luar negeri dan kita kehilangan 11,5 M USD itu kalau dirupiahkan 170 T,” kata Jokowi di agenda Rakerkesnas, Ice BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).
Mengapa Banyak yang Berobat ke Luar Negeri?
Menurut Ketua IDI, dr. Adib Khumaidi, ada tiga alasan utama mengapa masyarakat Indonesia memilih berobat ke luar negeri, yaitu biaya yang lebih murah, promosi wisata medis yang gencar di Malaysia, dan kenyamanan komunikasi dengan dokter.
Dr. Adib menyebut pembiayaan murah dilatarbelakangi kebijakan negara, utamanya terkait bebas pajak pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Di sisi lain, dia mengakui ada kenyamanan pasien dalam melakukan komunikasi dengan dokter di luar negeri. Hal ini tentu menjadi pekerjaan penting yang perlu ditingkatkan oleh para tenaga kesehatan di Indonesia.
“Kami sekarang selalu mengatakan kemampuan komunikasi pada dokter di Indonesia harus ditingkatkan, karena salah satu dasar pasien berobat ke luar negeri, berobat ke Malaysia, atau Singapura, itu salah satunya karena faktor komunikasinya yang mereka anggap lebih enak di sana daripada di Indonesia,” terang Adib dalam konferensi pers, Selasa (28/5). (EHP/ELZ)
You may also like
-
Keindahan Nasi Tumpeng sebagai Makanan Tradisional dengan Berbagai Makna dan Keunikannya
-
Magang Sesuai Jurusan? Ini Cara Jitunya Biar Gak Salah Pilih!
-
Kuliah Sibuk, Tetap Sehat! Ini Rahasia Jaga Kesehatan di Tengah Hectic-nya Jadwal
-
Transformasi Diri: Cara Menghadapi Ketidakpercayaan di Lingkungan Baru
-
Stop Mainin Perasaan Orang, Ini Dia Rekomendasi Playground Untuk Dewasa