Sumber: freepik.com

Menelusuri Langkah Perjuangan Aktivis HAM Paling Berpengaruh di Indonesia dan Dunia

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember setiap tahun mengingatkan kita pada pentingnya menghormati hak dasar manusia tanpa diskriminasi. Peringatan Hari HAM juga diikuti dengan momen penghargaan atas perjuangan para tokoh aktivis yang sangat berpengaruh dalam melawan ketidakadilan dan memperjuangkan kesetaraan hak asasi manusia. Berikut merupakan beberapa tokoh aktivis Indonesia dan dunia yang tercatat dalam sejarah dengan perjuangannya melawan ketidakadilan hak asasi manusia.

Munir Said Thalib

Sumber: Volix

Munir Said Thalib dikenal sebagai simbol perjuangan HAM di Indonesia, khususnya pada era Orde Baru. Lewat lembaga Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Munir menyuarakan keadilan bagi korban pelanggaran HAM berat seperti tragedi Mei 1998 dan kasus Marsinah. Bersama dengan lembaga ini, Munir berhasil membawa pengaruh besar dalam memperjuangkan keadilan bagi korban pelanggaran HAM, serta mengungkap kebenaran atas beberapa kasus semena-mena yang dilakukan oleh petinggi politik militer Indonesia. Namun, perjuangannya berakhir tragis pada 2004, ketika ia diracun dalam penerbangan menuju Amsterdam. Kematian Munir menjadi pengingat bahwa perjuangan HAM sering kali penuh risiko, tetapi semangatnya tetap hidup melalui Hari Perlindungan Pembela HAM yang diperingati setiap 7 September.

Wiji Thukul

Wiji Thukul adalah penyair yang menjadi simbol perlawanan rakyat kecil terhadap rezim Orde Baru. Puisi perjuangan Wiji Thukul dianggap berbahaya bagi pemerintah Orde Baru karena mampu menjadi propaganda yang dapat memicu perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan sistem sosial dan politik saat itu.  Pada 1998, Wiji menghilang secara misterius bersama 12 aktivis lainnya. Hingga kini, kepergiannya tetap menjadi misteri yang menyimbolkan ketidakadilan yang belum terungkap.

Nelson Mandela

Sumber: IDN Times

Nelson Mandela merupakan tokoh yang dikenang sebagai pejuang Hak Asasi Manusia (HAM), terutama dalam melawan sistem apartheid di Afrika Selatan. Nelson Mandela tergabung sebagai anggota Kongres Nasional Afrika (ANC), ia terlibat dalam gerakan anti-apartheid yang memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua warga negara, termasuk kebijakan kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat pekerja, dan pendidikan gratis. Meskipun menghadapi penindasan, Mandela menegakkan prinsip damai dan tanpa kekerasan dalam perjuangannya menentang kebijakan Pemerintah Afrika Selatan, yang pada akhirnya membuat Mandela dipenjara selama 27 tahun.

Setelah dibebaskan, Mandela tetap berpegang pada nilai-nilai perdamaian dan rekonsiliasi. Pada tahun 1994 – 1999, Mandela menjabat sebagai Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Mandela berfokus pada pemberdayaan rakyat dan memperjuangkan hak-hak dasar manusia. Mandela juga memainkan peran penting dalam memperjuangkan penjara yang manusiawi, sesuai dengan perjuangannya yang lama di dalam penjara. Atas dedikasinya, ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1993 dan dikenang sebagai simbol perdamaian dan keadilan di seluruh dunia.

Sumber: hrcihe.com

Mengenang perjuangan para aktivis HAM, seperti Munir Said Thalib, Wiji Thukul, dan Nelson Mandela mengingatkan kita bahwa upaya melawan ketidakadilan tidak pernah mudah, namun selalu bernilai besar. Mereka telah menginspirasi dunia dengan keberanian, dedikasi, dan pengorbanan yang tak ternilai. Hari ini, tugas kita adalah melanjutkan perjuangan mereka dengan menjaga nilai-nilai hak asasi manusia, memperjuangkan keadilan, dan memastikan bahwa hak setiap individu dihormati tanpa diskriminasi. Semangat mereka tetap hidup dalam tindakan nyata kita untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara. (FYA/ELZ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *