Meski sering dianggap generasi tidak cinta budaya lokal, bukan berarti Gen Z tidak mencintai budaya lokal, lho. Gen Z punya cara tersendiri dalam mempromosikan budaya lokal, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan media sosial. Karakteristik Gen Z yang kreatif dan inovatif inilah yang membuat banyaknya peluang dalam mempromosikan dan mengenalkan budaya lokal yang dikemas secara apik dan trendi. Media sosial, sebagai media utama dalam pemanfaatannya menjadi jalan bagi Gen Z untuk dapat mengembangkan ide-ide yang out of the box. Penggunaan media sosial merupakan potensi besar untuk mengenalkan budaya Indonesia, seperti bahasa, tari, dan adat istiadat, dengan kata lain tidak adanya jarak sebagai halangan untuk mengenalkan budaya Indonesia. Kemampuan Gen Z dalam mengemas informasi menjadi kreatif, unik, dan menarik lewat berbagai bentuk, seperti penyajian konten dengan visual, narasi cerita, video pendek, dan banyak lainnya menjadikan informasi dapat tersampaikan dengan tepat dan secara luas.
Sumber: intisari
Budaya Indonesia yang mulai terkikis keberadaannya, perlu dilakukan upaya pelestarian agar dapat terus terlestari, salah satunya adalah dengan pendekatan secara langsung dengan generasi muda. Hal ini akan mendorong generasi muda untuk berkontribusi secara langsung serta meningkatkan partisipasi dalam pemanfaatan media sosial dalam pelestarian budaya. Generasi muda akan lebih mudah memahami targetnya yang merupakan sesama generasi muda dengan menyebarkan digital information bagi banyak orang melalui konten-konten yang menarik dan informatif sehingga apa yang terkandung tentang pentingnya pelestarian budaya dapat tersampai dengan baik, efektif, dan dapat memperluas jangkauan.
Namun, bicara tentang upaya di atas, banyak tantangan yang muncul seiring berjalannya waktu, seperti arus globalisasi dan modernisasi, hal ini banyak menurunkan minat generasi muda terhadap budaya lokal. Adanya anggapan budaya lokal sama dengan budaya tradisional atau kuno serta minimnya kesadaran hingga pendidikan merupakan faktor yang menyebabkan turunnya minat generasi muda terhadap budaya lokal. Meskipun teknologi merupakan peluang besar sebagai tempat melestarikan budaya, tetapi perlu diingat bahwa tren yang berkembang sangat cepat. (LW/ND)
You may also like
-
Update Harga BBM Awal Tahun 2025: Pertamax Naik Per 1 Januari, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Rumah Jadi Tempat Party Tahun Baru? Why Not!
-
5 REKOMENDASI DESTINASI LIBURAN NATAL DAN TAHUN BARU 2025 YANG WAJIB KAMU KUNJUNGI!
-
SQUID GAME 2 IS BACK: READY TO ACCOMPANY THE YEAR-END HOLIDAYS
-
Drama Penghapusan Koridor 1 dan 2 Transjakarta: Solusi Baru atau Masalah Baru?