Sumber: Dewi Magazine

Takjil sebagai Tradisi Ramadan yang Menyatukan Keberagaman

Jakarta-Bulan Ramadan sangat identik dengan adanya takjil, yakni hidangan untuk berbuka puasa dengan berbagai jenis makanan atau minuman. Hidangan gurih, seperti gorengan hingga makanan manis, seperti kolak dan es buah, menghiasi varian menu berbuka yang kerap ditemui di pedagang penjual takjil.

Sumber: erakini.id

Nyatanya, kehadiran takjil tak hanya memikat hati umat Muslim, melainkan juga masyarakat non-Muslim di Indonesia. Seperti yang dialami Devin, warga Surakarta yang kerap membeli takjil. Ia berpendapat bahwa war takjil bukanlah fenomena yang memecah belah antarumat beragama, melainkan fenomena yang dapat menumbuhkan sikap toleransi untuk bisa menikmati takjil bersama teman-teman Muslim yang lain.

“Aku suka sama suasana Ramadan-nya dan suka beli takjil karena banyak macamnya. Menurut aku ini jadi salah satu budaya ketika Ramadan,” ucap Devin.

Ia juga menuturkan bahwa warga Surakarta biasa membeli takjil antara pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB sehingga Devin kerap membeli takjil di antara jam tersebut pada akhir pekan.

”Spot paling ramai buat cari takjil itu di Manahan, biasanya yang sering dibeli itu gorengan atau es buah,” tambah Devin pada Senin, 3 Maret 2025.

Sumber: cdn.rri.co.id

Meski begitu, Devin mengaku tak pernah diomeli teman-teman Muslimnya karena ikut membeli takjil. Lebih lanjut, ia suka mengikuti acara buka puasa bersama teman-teman Muslimnya. Ini menjadi salah satu bukti bahwa takjil turut menyumbang persatuan umat beragama di Indonesia.

Bukan sekadar hidangan berbuka, takjil menjadi jembatan yang mempererat toleransi antarumat beragama. Mulai dari berburu takjil sampai dengan berbuka bersama, semua itu membangun harmoni di lingkungan masyarakat. Tidak heran kalau takjil menjadi salah satu bukti bahwa keberagaman bisa dinikmati dalam kebersamaan. (DHZ/ND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *