Seiring dengan maraknya berita duka yang muncul di media massa tentang pandemi COVID-19, tanpa kita sadari mental kita juga ikut terpengaruh akan hal itu. Serangan panik atau panic attack merupakan hal yang paling banyak terjadi.
Serangan panik adalah perasaan takut atau gelisah berlebihan yang datang secara tiba-tiba. Biasanya, orang yang mengalami serangan panik ini akan merasa dirinya seperti sedang sekarat karena merasa mengalami serangan jantung.
Serangan panik dapat ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas yang memendek, kepala pusing, otot-otot yang menegang, dan bisa juga gemetar. Kondisi ini dapat datang pada waktu yang tak menentu, bisa saja datang ketika kita sedang tertidur.
Walaupun secara umum, serangan panik ini akan dialami oleh setiap orang setidaknya 1-2 kali dalam hidupnya.
Sumber: tribunnews.com
Pemicu dari seseorang mengalami serangan panik ini bisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
- Stres;
- Perubahan suasana secara tiba-tiba, misalnya masuk ke lingkungan yang ramai dan penuh sesak;
- Faktor genetik atau memiliki keluarga dengan riwayat serangan panik;
- Mengalami trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan;
- Konsumsi kafeina, alkohol, dan NAPZA;
- Kondisi yang membuat penderita cemas dan tidak nyaman, misalnya saat menonton film horor atau mengalami turbulensi di atas pesawat.
Saat seseorang mengalami serangan panik, otak akan memerintahkan sistem saraf untuk menimbulkan respons melawan atau menghindar (fight or flight). Tubuh akan meresponsnya dengan berusaha untuk menghirup oksigen lebih banyak sehingga pernapasan menjadi lebih cepat. Dari sinilah akan diikuti oleh gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas.
Untuk mengatasi serangan panik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan tergantung dengan seberapa parahnya serangan panik yang dialami. Biasanya, latihan pernapasan dapat membantu menghilangkan gejala dari serangan panik. Latihan pernapasan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
- Ambil napas secara perlahan, dalam, dan lemah lembut melalui hidung;
- Buang napas secara perlahan, dalam, dan lemah lembut dari mulut;
- Hitung dari 1 sampai 5 pada setiap ambil dan buang napas;
- Tutup mata dan fokuskan diri ke pernapasan.
Terkadang, ada beberapa orang yang membutuhkan pengobatan dan terapi untuk mengatasi serangan panik ini.
Untuk menghindari terjadinya serangan panik, usahakan untuk mengurangi stres yang berlebihan. Lakukanlah latihan pernapasan, olahraga yang teratur, makan makanan yang sehat, hindari minuman dan makanan yang mengandung kafein, tidak merokok, dan juga tidak mengonsumsi alkohol.
(YN/RAH)
You may also like
-
Timnas Indonesia Cetak Sejarah dengan Kemenangan Penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional