![]() |
Banyu Adiputra Kusuma saat memaparkan materi (Foto oleh Anastasia) |
Econochannel (2/04/2018) –
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan The Indonesia
Capital Market Institute (TICMI) mengadakan seminar pasar modal yang berjudul peluang
karir di pasar modal. Dalam acara ini head of business development TICMI, Banyu
Adiputra Kusuma Utomo hadir sebagai pembicara. Acara ini diadakan di Aula
Latief Gedung Dewi Sartika lantai 2 dengan menghadirkan Dekan Fakultas Ekonomi,
Dr. Dedi Purwana E. S., M.Bus.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan The Indonesia
Capital Market Institute (TICMI) mengadakan seminar pasar modal yang berjudul peluang
karir di pasar modal. Dalam acara ini head of business development TICMI, Banyu
Adiputra Kusuma Utomo hadir sebagai pembicara. Acara ini diadakan di Aula
Latief Gedung Dewi Sartika lantai 2 dengan menghadirkan Dekan Fakultas Ekonomi,
Dr. Dedi Purwana E. S., M.Bus.
Seminar peluang karir di pasar
modal adalah acara yang memberikan wawasan tentang pasar modal dan informasi di
bidang pasar modal untuk mahasiswa fakultas ekonomi khususnya mahasiswa
semester akhir.
modal adalah acara yang memberikan wawasan tentang pasar modal dan informasi di
bidang pasar modal untuk mahasiswa fakultas ekonomi khususnya mahasiswa
semester akhir.
![]() |
Dedi Purwana Dekan Fakultas Ekonomi saat memberikan sambutan (Foto oleh Anastasia) |
“Kegiatan ini diadakan oleh
TICMI terkait dengan apa dan bagaimana tentang pasar modal. Edukasi pasar itu
harus dilakukan dengan cara melakukan Roadshow ke kampus-kampus atau ke
sekolah-sekolah. Kehadiran TICMI ini bertujuan untuk menularkan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan tentang pasar modal. Target
ditahun ini saya berharap dapat bekerja sama dengan TICMI melalui
investasi.” Ujar Dedi Purwana selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Jakarta pada sambutannya.
TICMI terkait dengan apa dan bagaimana tentang pasar modal. Edukasi pasar itu
harus dilakukan dengan cara melakukan Roadshow ke kampus-kampus atau ke
sekolah-sekolah. Kehadiran TICMI ini bertujuan untuk menularkan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan tentang pasar modal. Target
ditahun ini saya berharap dapat bekerja sama dengan TICMI melalui
investasi.” Ujar Dedi Purwana selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Jakarta pada sambutannya.
Acara yang sekaligus
penandatangan kerjasama antara Fakultas Ekonomi dengan The Indonesia Capital
Market Institute (TICMI) ini memiliki banyak manfaat. Selain memberikan
pengetahuan tentang pasar modal, TICMI juga memperkenalkan aplikasi yang
berjudul “Ridmi” dengan aplikasi ini kita dapat mengakses atau
mencari koleksi buku, e-pustaka, e-reader,
dan terdapat rak buku. Aplikasi ini dapat di download di play store.
penandatangan kerjasama antara Fakultas Ekonomi dengan The Indonesia Capital
Market Institute (TICMI) ini memiliki banyak manfaat. Selain memberikan
pengetahuan tentang pasar modal, TICMI juga memperkenalkan aplikasi yang
berjudul “Ridmi” dengan aplikasi ini kita dapat mengakses atau
mencari koleksi buku, e-pustaka, e-reader,
dan terdapat rak buku. Aplikasi ini dapat di download di play store.
Rozi, Mahasiswa Pendidikan
Profesi Guru (PPG) pun turut hadir bersama rekan-rekannya. “Seminar ini
sangat bermanfaat karena dengan ini kita dapat pengetahuan tentang pasar modal,
sistem kerja pasar modal dan lain sebagainya tentang pasar modal.”jelas
Rozi sebagai peserta seminar peluang di pasar modal. (NHY/PIS)
Profesi Guru (PPG) pun turut hadir bersama rekan-rekannya. “Seminar ini
sangat bermanfaat karena dengan ini kita dapat pengetahuan tentang pasar modal,
sistem kerja pasar modal dan lain sebagainya tentang pasar modal.”jelas
Rozi sebagai peserta seminar peluang di pasar modal. (NHY/PIS)
You may also like
-
Update Harga BBM Awal Tahun 2025: Pertamax Naik Per 1 Januari, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Closing WiraWiri 2024: Melahirkan Generasi Wirausaha Tangguh dari Kampus untuk Nusantara
-
Dolar AS Terus Menguat, Menimbulkan Kekhawatiran di Pasar Global
-
Pesona Keharuman Parfum Lokal Kualitas Dunia
-
APBN Defisit Lagi, Apa Artinya untuk Ekonomi Indonesia?