Pada bulan Agustus 2021, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech atau yang dikenal juga dengan nama Corminaty kini sudah mulai masuk ke Indonesia dan didistribusikan secara bertahap kepada seluruh masyarakat pada hari Senin, 23 Agustus 2020. Prioritas utama pendistribusian vaksin ini adalah untuk wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik dibandingkan dengan jenis vaksin yang lainnya. Sebelum menggunakan vaksin Pfizer, Indonesia juga sudah pernah menggunakan vaksin lain seperti vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Vaksin Pfizer ini merupakan vaksin yang berasal dari Amerika Serikat. Dikutip dari laman CDC, berdasarkan uji klinis pada masyarakat yang berusia di atas 16 tahun, vaksin ini memiliki presentasi keefektifan 95% pada dosis kedua dalam mencegah penularan COVID-19 yang dikonfirmasi pada masyarakat yang belum pernah terinfeksi COVID-19. Dengan tingginya tingkat efektifitasnya, vaksin ini juga terbukti efektif untuk melawan virus COVID-19 varian Delta maupun Kappa yang merupakan varian COVID-19 yang pertama kali ditemukan di India.
Selain itu, vaksin ini juga efektif untuk mencegah penularan virus COVID-19 pada remaja yang berusia 12-15 tahun, dan menyebabkan respon imun pada remaja yang berusia 12-15 tahun. Vaksin ini juga merupakan vaksin pertama dari Amerika Serikat yang sudah mendapat izin untuk digunakan oleh anak.
Efek samping yang biasa dirasakan oleh masyarakat setelah mendapat vaksin ini tidak jauh berbeda dengan vaksin-vaksin lainnya seperti:
- Nyeri di area sekitar suntikan;
- Rasa kantuk yang berlebih;
- Kelelahan;
- Demam;
- Sakit kepala;
- Menggigil.
Efek samping ini lebih banyak dirasakan setelah mendapat vaksin dosis ke dua dari pada dosis pertama. Jadi, disarankan pada masyarakat yang telah menerima vaksin untuk meminum obat-obatan warung ringan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala tersebut. Namun, efek samping setelah mendapatkan vaksin seperti yang telah disebutkan di atas merupakan efek samping ringan dan biasa terjadi setelah imunisasi dari beberapa vaksin yang digunakan pada umumnya. Sebab reaksi tubuh atau efek samping yang dirasakan merupakan respon dari tubuh kita ketika mendapat benda asing masuk ke dalam tubuh.(SPY/UKH)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia