Belakangan ini, muncul berita bahwa kulit durian bisa untuk penyembuhan jerawat. Lima mahasiswa Universitas Brawijaya membuat krim antijerawat yang dicampurkan dengan limbah kulit durian. Ide ini dimunculkan oleh satu tim yang beranggotakan Putri Ayu M, Nur Khasanah, Annindea Erza N, Dzurrotin Qurrota, dan Dita Rahmaningtyas. Mereka tidak hanya berlima saja, tetapi mereka juga didampingi oleh dosen sebagai pembimbing mereka, yaitu Ibu Zubaidah Ningsih.
Kulit durian pada dasarnya mengandung senyawa antibakteri yang dapat mengurangi pertumbuhan jerawat pada kulit manusia. Menurut ketua tim, Putri Ayu mengatakan bahwa senyawa antibakteri yang ada di dalam kulit durian ini mengandung flavonoid, saponin, tannin, terpenoid, dan alkaloid yang dinilai lebih efektif menghilangkan jerawat dibandingkan krim jerawat yang dijual di pasaran.
Dalam pengolahannya, kulit durian ini memiliki proses yang panjang dan tidak mudah dalam pembuatan krim jerawat ini. Lalu, proses apa aja sih yang dilakukan agar bisa kulit durian itu bisa kita pakai sebagai krim jerawat? Nah berikut ini cara-cara dalam proses pembuatan krim jerawat ini:
- Membersihkan kulit durian terlebih dahulu;
- Lalu, kulit durian dipotong tipis-tipis di bagian dalam kulit durian;
- Proses selanjutnya, kulit durian bagian dalam tadi di oven pada suhu 60 derajat celsius selama kurang lebih 2 x 24 jam;
- Setelah itu, dilakukan penimbangan terhadap kulit durian lalu mengaluskan kulit durian itu dengan menggunakan blender. Setelah kulit durian tersebut halus, dilakukan penyaringan pada kulit durian ;
- Lalu, dilakukan lagi proses pemizahan zat durian dengan cara pelunakan. Kemudian, dipisahkan pelarutannya menggunakan Rotary Evaporator sehingga memperoleh ekstrak kulit buah durian. Ekstrak kulit buah durian inilah yang nantinya akan diolah menjadi krim anti jerawat yang berguna untuk mengatasi masalah kulit berjerawat.
“Krim antijerawat berbahan dasar limbah kulit buah durian ini lebih efektif dengan daya hambat sebesar 18,1 mm dibandingkan produk di pasaran yang mengandung tree tea oil dengan daya hambat 15,8 mm,” katanya.Ia mengatakan juga bahwa krim anti-jerawat berbahan kulit durian diolah menggunakan teknologi Nanoemulsi.
“Teknologi Nanoemulsi yang terdiri dari fase minyak dan air dengan ukuran droplet kurang dari 200 nm serta luas permukaan yang besar, ini dapat memberikan efek hidrasi sehingga meningkatkan permeabilitas kulit dalam penetrasi obat dan mengurangi risiko peradangan jerawat,” ia memaparkan.
SAF/TAR
You may also like
-
Save or Spend? Cara Keren Prioritaskan Kebutuhan Tanpa Ngerasa FOMO!
-
Indonesia VS Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tantangan Besar dan Asa yang Terus Menyala
-
Keindahan Nasi Tumpeng sebagai Makanan Tradisional dengan Berbagai Makna dan Keunikannya
-
Magang Sesuai Jurusan? Ini Cara Jitunya Biar Gak Salah Pilih!
-
Kuliah Sibuk, Tetap Sehat! Ini Rahasia Jaga Kesehatan di Tengah Hectic-nya Jadwal