Bank Indonesia Perkirakan Inflasi September 2022 Mencapai 1,09 persen, Harga BBM Pendorong Utama

Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi di Indonesia pada September 2022 akan mencapai 1,09 persen secara bulanan. Berdasarkan dari hasil Survei Pemantauan Harga yang telah dilakukan pada pekan ketiga September 2022. Perkembangan proyeksi inflasi untuk September ini merangkak naik dari hasil Survei Pemantauan Harga BI pada pekan kedua September 2022 sebesar 0,77 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi September 2022 sampai dengan pekan ketiga, yaitu harga bensin sebesar 0,91 persen mtm, angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen mtm, angkutan antar kota, telur ayam ras, dan beras masing-masing sebesar 0,02 persen mtm.

Sementara itu, komoditas yang deflasi atau mengalami penurunan harga pada periode pekan ketiga September, yaitu bawang merah sebesar 0,05 persen mtm, minyak goreng dan cabai merah masing-masing minus 0,03 persen, cabai rawit, daging ayam ras, dan emas perhiasan masing-masing turun 0,02 persen, serta tarif angkutan udara minus 0,01 persen. Sebagai informasi, realisasi perkembangan harga pada Agustus 2022 malah terjadi deflasi, dari beberapa bulan sebelumnya terus inflasi. Pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 90 kota menunjukkan terjadi deflasi pada Agustus lalu sebesar 0,21 persen dengan nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,57. Deflasi terjadi di 79 kota dan inflasi terjadi di 11 kota.

Tingkat inflasi bulan lalu jika dibandingkan dengan Agustus 2021 adalah sebesar 4,69 persen. Pada bulan sebelumnya, Juli, tingkat inflasi tahunan mencapai 4,94 persen, tertinggi sejak Oktober 2015 yang mencapai 6,25 persen.  Deflasi pada bulan lalu, didorong oleh penurunan harga sejumlah kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok transportasi, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Masing-masing sebesar 1,80 persen, 0,08 persen, serta 0,03 persen. Pada bulan-bulan sebelumnya, kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang andil utama inflasi pada setiap bulan. Penurunan IHK kelompok tersebut pun beriringan dengan penurunan IHK, sekaligus tingkat inflasi bulan lalu. (VAZ/RIV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *