Beberapa waktu belakangan, media sosial dihebohkan dengan adanya keluhan mengenai pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Pasca harganya naik, BBM Pertalite itu dinilai kualitasnya menurun dan semakin boros.
Keluh kesah masyarakat masih berlangsung hingga sekarang, sejak pemerintah memutuskan kenaikan harga BBM yang dikelola Pertamina, terutama Pertalite.
Kenaikan bensin Pertalite banyak disinggung. Ada yang berprasangka bahwa terdapat perbedaan sebelum harga BBM naik, yakni nilai pakainya dianggap berubah. Harga BBM naik sendiri dianggap memberatkan masyarakat sebelum kemudian keluh kesah mengenai kualitas bensin menjadi masalah baru.
Beberapa netizen di banyak platform sosial media menunjukkan opininya mengenai perbedaan yang terjadi.
“Ada yang merasakan, gak, penggunaan BBM jadi boros semenjak harganya naik,” ungkap seseorang di Twitter dalam akun @badaiborneo, dikutip Rabu (21/9/2022).
“Akhir-akhir ini, BBM Pertalite bersubsidi naik, tapi saya isi untuk di kendaraan saya sekarang kok agak boros ya, ampere indikatornya gak kaya dulu. Apa kalian juga ngerasain?” ungkap akun @amismark.
Lalu benarkah demikian kualitas BBM Pertalite menjadi lebih boros? Coba cek faktanya.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, meyakini bahwa mutu dan spesifikasi BBM Pertalite yang dijual sudah sesuai. Adapun standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM RON 90 yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
Ia menyebut batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
“Saat ini hasil uji RVP dari pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal),” ungkap Irto dikutip Rabu (21/9/2022).
Menurutnya, penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan pertalite adalah 10%, dibatasi maksimal 74 derajat celsius. Adapun produk Pertalite ada di suhu 50 derajat celcius. Artinya, pada saat temperatur 50 derajat celsius, BBM subsidi itu sudah bisa menguap hingga 10%.
“Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya. Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya,” tandasnya. (PRL/RAH)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia