Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the temporary-login-without-password domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u702772576/domains/econochannelfeunj.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Paradox of Thrift: Menabung dapat Merugikan Negara, Kok Bisa? - Econo Channel

Paradox of Thrift: Menabung dapat Merugikan Negara, Kok Bisa?

Dalam lingkup agregat, menabung bisa sangat berdampak potensial bagi negara. Ketika suatu masyarakat bersama-sama meningkatkan simpanan tabungan mereka dan mengurangi konsumsi rumah tangga yang dipengaruhi oleh faktor, seperti resesi maka hal ini akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi.

Aktivitas ekonomi terjadi ketika sektor-sektor ekonomi dapat berjalan sesuai dengan ranahnya. Konsep demand and supply sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi, namun jika banyaknya orang yang mengurangi pengeluaran konsumtif, permintaan akan semakin berkurang. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan, tingkat pengangguran, deflasi, inflasi, dan sebagainya.

Hal ini didukung oleh sebuah paradoks bernama Paradox of Thrift (Paradoks Penghematan) yang dipopulerkan oleh ekonom terkenal, John Maynard Keynes. Ketika orang-orang di suatu negara secara kolektif meningkatkan tabungan mereka dan mengurangi pengeluaran mereka, hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan agregat dalam ekonomi Indonesia yang berpotensi menyebabkan dampak ekonomi yang negatif. Lebih lanjut, Keynes mengatakan bahwa peningkatan tabungan secara besar-besaran pada akhirnya merugikan perekonomian secara keseluruhan.

Untuk mengatasi Paradox Thrift, Keynes menekankan pentingnya campur tangan pemerintah dalam mengatur tingkat pengeluaran dan investasi melalui kebijakan fiskal dan moneter. Dalam pandangan Keynes, pemerintah dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menginvestasikan dalam proyek-proyek infrastruktur, memberikan insentif untuk konsumsi, atau menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi swasta.

Teori ini dikritik habis-habisan oleh ekonom non-Keynesian dengan alasan bahwa peningkatan tabungan memungkinkan bank memberikan pinjaman lebih banyak. Hal ini akan membuat suku bunga turun dan menyebabkan peningkatan pinjaman dan belanja. (DMF/NR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

free da pa checker
newsspencer.com
iqos terea
iqos sipariş
iqos terea ankara
iqos terea istanbul
ilbet
betsat giriş
deneme bonusu veren siteler
deneme bonusu veren siteler
betcio
grandpashabet 2198
misbahis
misbahis
misbahis giriş
maltcasino
mavibet
otobet
betredi
betredi giriş
casibom
casibom giriş