Sumber: Tribun News

Fakta Menarik Tentang Sumpah Pemuda yang Jarang Diketahui dan Wajib Kamu Tahu!

Hai, EClicious! Siapa bilang sejarah itu membosankan? Saatnya kita menjelajahi momen bersejarah yang mengubah arah bangsa kita, yaitu Sumpah Pemuda! Setiap tahun, kita merayakan tanggal 28 Oktober sebagai hari sumpah pemuda, tetapi tahukah kamu bahwa di balik ikrar tersebut terdapat banyak fakta menarik yang jarang diketahui? Dari peran perempuan yang berani hingga larangan penggunaan kata ‘merdeka’. Jadi, bersiaplah untuk menemukan hal baru dan terinspirasi saat kita menggali lima fakta menarik tentang sumpah pemuda yang akan membuat kamu lebih menghargai perjuangan para pemuda zaman dahulu.

Sumber: Kompas

Saat pertama kali dibacakan pada 28 Oktober 1928, ikrar yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda tidak memiliki nama resmi. Istilah “Sumpah Pemuda” baru muncul beberapa hari setelah kongres berlangsung. Meskipun tanpa nama, semangat yang terkandung dalam ikrar tersebut telah menyatukan para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan.

Ikrar tersebut dibacakan di sebuah gedung asrama milik keturunan Tionghoa yang bernama Sie Kok Liang. Kini, tempat ini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda. Lokasi ini menjadi simbol penting dalam sejarah Indonesia, mengingat peran komunitas Tionghoa dalam mendukung perjuangan kemerdekaan.

Dari sekitar 700 peserta Kongres Pemuda II, hanya enam perempuan yang hadir. Mereka adalah Dien Pantow, Emma Poeradiredja, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernama Woelan, dan Siti Soendari. Keterlibatan mereka menunjukkan bahwa meskipun perempuan pada masa itu masih minim terlibat dalam politik, suara mereka tetap penting dalam perjuangan bangsa.

Selama kongres, banyak peserta yang menggunakan bahasa Belanda dalam pidato dan notula rapat. Hal ini mencerminkan pengaruh kolonial yang kuat pada saat itu. Mohammad Yamin, salah satu tokoh penting dalam kongres, berperan dalam menerjemahkan kesepakatan ke dalam bahasa Melayu agar dapat dipahami oleh semua peserta.

Peserta kongres dilarang menggunakan kata ‘merdeka’ karena pengawasan ketat oleh pihak Belanda. Larangan ini berdampak pada perubahan lirik lagu “Indonesia Raya,” di mana kata “merdeka” dihilangkan untuk menjaga keamanan peserta. Meskipun demikian, semangat kemerdekaan tetap berkobar di hati para pemuda.

Sumber: Tribun News

Jadi, setelah tahu semua fakta menarik tentang Sumpah Pemuda ini, kita jadi lebih paham betapa pentingnya semangat persatuan dan keberanian yang ditunjukkan oleh para pemuda zaman dahulu. Ini bukan cuma sejarah, tetapi juga pelajaran buat kita semua, terutama generasi muda sekarang. Yuk, kita bawa semangat itu ke kehidupan sehari-hari! Setiap dari kita bisa berkontribusi dengan cara yang unik, baik itu lewat aksi sosial, kreativitas di media sosial, atau bahkan hanya dengan mendukung teman-teman kita. Ingat ya, perubahan besar dimulai dari langkah yang kecil. (ANS/ASM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

free da pa checker
newsspencer.com
onwin
deneme bonusu veren siteler
deneme bonusu veren siteler
casibom
grandpashabet 2198
misbahis
maltcasino
casibom güncel giriş
casibom mobil