Moo Deng: dari Viral ke Vital, Bayi Kuda Nil Menggemaskan yang Menyoroti Krisis Konservasi

Dunia maya baru-baru ini dihebohkan oleh Moo Deng, bayi kuda nil asal Thailand yang viral karena video menggemaskannya saat bermain air. Dengan tubuh bulat dan tingkah lakunya yang polos, Moo Deng berhasil mencuri hati jutaan netizen. Namun, di balik kegemasannya yang menjadi sensasi internet, tersimpan fakta mengejutkan bahwa Moo Deng termasuk ke golongan spesies kuda nil kerdil (pygmy hippopotamus) yang terancam punah. Yuk, kita kenalan terlebih dahulu dan telusuri perjalanan luar biasa dari Moo Deng! Dari sekadar hiburan viral menjadi ikon penting pelestarian alam.

Siapa sih, Moo Deng itu?

Moo Deng adalah bayi kuda nil yang lahir di sebuah kebun binatang di Thailand. Namanya yang unik, “Moo Deng” berarti “babi merah” dalam bahasa Thailand, merujuk pada tubuhnya yang bulat dan merah muda saat lahir. Dengan penampilannya yang sangat menggemaskan, Moo Deng berhasil mencuri perhatian pengunjung kebun binatang dan akhirnya menjadi bintang di dunia maya. Sifatnya yang ramah dan tingkah laku yang polos, membuat setiap gerak-geriknya begitu pas untuk menjadi sebuah konten viral.

Sumber: tribunnews.com

Kenapa Moo Deng bisa viral?

Moo Deng pertama kali mencuri perhatian netizen saat sebuah video singkat tentangnya diunggah ke media sosial oleh pihak kebun binatang. Dalam video tersebut, Moo Deng terlihat bermain air dengan lincah dan penuh semangat, yang membuat ribuan netizen membagikan videonya. Hanya dalam beberapa hari, video Moo Deng telah ditonton oleh jutaan orang dari berbagai negara.

Banyak pengguna internet yang merasa terhibur dan gemas dengan penampilannya yang menggemaskan sehingga muncul banyak sekali komentar positif serta meme tentang Moo Deng.

Sumber: prestigeonline.com

Dampak popularitas Moo Deng

Kepopuleran Moo Deng tidak hanya sekadar hiburan di dunia maya, tetapi juga membawa dampak positif bagi kebun binatang tempat ia tinggal. Banyak orang dari seluruh penjuru dunia datang untuk melihat langsung Moo Deng, yang tentunya meningkatkan jumlah pengunjung kebun binatang tersebut. Selain itu, Moo Deng juga membantu meningkatkan awareness tentang pentingnya melindungi satwa liar, terutama kuda nil yang merupakan spesies yang dilindungi.

Kebun binatang juga mulai menjual merchandise bertema Moo Deng, seperti boneka, baju, dan aksesori lainnya, yang tentunya disambut hangat oleh para penggemar. Kampanye donasi untuk konservasi satwa liar juga mendapatkan perhatian lebih berkat Moo Deng.

Dibalik kegemasan Moo Deng, ternyata Moo Deng termasuk ke spesies terancam punah!

Moo Deng yang kita tahu hanya sebatas hewan viral menggemaskan yang berasal dari Thailand, ternyata termasuk ke dalam golongan spesies terancam punah, lho!

Berdasarkan data dari situs resmi IUCN (International Union for Conservation of Nature), populasi pygmy hippopotamus diperkirakan berada dalam kisaran 2.000 – 2.500 individu yang tersisa di alam liar. Faktor utama yang mengancam keberlangsungan hidup mereka, meliputi hilangnya habitat akibat perluasan lahan pertanian dan perburuan ilegal.

Upaya konservasi yang dilakukan meliputi pendirian kawasan lindung di Afrika Barat serta program penangkaran di kebun binatang internasional untuk menjaga keragaman genetik dan mencegah kepunahan. Namun, tantangan utama tetap pada perlindungan habitat asli mereka yang semakin terfragmentasi akibat aktivitas manusia​.

Wah, popularitas Moo Deng ternyata tidak hanya mencuri hati para netizen, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan spesies langka, seperti pygmy hippopotamus yang terancam punah. Popularitasnya juga menunjukkan bagaimana konten positif dapat menyatukan orang di seluruh dunia dan membawa kesadaran tentang pelestarian satwa liar. Semoga, Moo Deng terus tumbuh sehat dan terus menjadi simbol kegembiraan serta harapan bagi konservasi satwa. (KNY/ND)