“Sosok Kartini Yang Di Rindukan Oleh Bangsa”

Karya: Choirunnisa (Pendidika
Tata Niaga B)

  

Bangsa
Indonesia boleh bangga memiliki seorang Raden Ajeng Kartini, karena berkat
perjuangan beliau keberadaan perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata. Perhatian RA
Kartini disini juga tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga
masalah sosial umum. Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil
tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya.
Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya
dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan
pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.
Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini
telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Negeri ini sangat
merindukan kehadiran sosok RA Kartini, yang mampu melakukan sebuah ‘Gebrakan’
bagi kaum wanita dan kini detik demi detik
berganti menit, waktu terus berlalu hampir selalu bermunculan tokoh wanita yang
menginspirasi kaum perempuan di negeri ini.
Kini
siapa yang tidak tahu dengan sosok Tri Rismaharini atau yang sering disapa
dengan Ibu Risma?. Wanita kelahiran 20
November
1961
Kediri,
Jawa
Timur
ini adalah seorang Wali Kota Surabaya
yang menjabat sejak 28 November 2010. Beliau adalah wanita pertama yang
terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarahnya. Beliau seolah sangat
mewakili sosok RA Kartini masa kini di tengah budaya patriarki yang masih
kuat, derasnya arus kepentingan politik yang harus beliau hadapi bersamaan
dengan kebutuhan masyarakat yang juga harus segera dipenuhi, benar-benar
membutuhkan ketangguhan mental, sikap yang
tegas, jujur, totalitas dalam melayani sekaligus mengayomi.
Impiannya di
masa jabatannya ini adalah membuat warga Surabaya lebih sejahtera. Selain itu,
ia juga bermimpi anak-anak kota Surabaya punya pendidikan baik dan bisa
menguasai perekonomian Surabaya. Hal yang ia terapkan lewat membangun dan
memperindah taman-taman kota, membina anak-anak nakal, dan razia anak ke tempat
hiburan. Ia percaya, tugas sebagai pemimpin, selain menata kota, juga menata
manusianya. Suatu kota bisa berhasil jika mempunyai sumber daya manusia yang
bagus dan kreatif.  Wanita, salah satunya. Risma yang terngiang ungkapan
pendiri Bank Grameen, Muhamad Yunus, pernah mengatakan, jika ingin perekonomian
suatu daerah berhasil, ajaklah kaum wanita. Risma memahami, wanita punya beban
berat dalam struktur masyarakat kita yang masih patriarkat. Ia punya program
yang fokus untuk  kesejahteraan gender. Di antaranya, bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan anaknya, masuk dalam program perlindungan Pemkot Surabaya. Keseriusannya
memberdayakan wanita juga terlihat dengan diadakannya festival pasar dan pahlawan
UKM di  tiap kecamatan secara bergiliran. Usaha kecil para wanita yang
sekarang jumlahnya mencapai 1.200 ini dibinanya hingga berkembang.


Sebagai seorang perempuan, ia memiliki kepekaan perasaan dan
simpati yang besar sehingga langsung ingin mengatasi permasalahan dengan
responsif. Termasuk dalam permasalahan yang menyangkut kaum perempuan. Dalam
sebuah tayangan di televisi, Bu Risma menceritakan bahwa batinnya teriris
melihat seorang PSK berumur 60 tahun masih ada di kawasan lokalisasi di Surabaya.
PSK itu menjadi langganan anak SD dan dibayar Rp.1000-2000. Naluri Bu Risma
sebagai wanita tergerak untuk segera mencari solusinya. Ibu Risma
memberikan solusi dengan cara memberikan uang sebesar Rp 28 miliar dialokasikan
Pemkot Surabaya untuk pembangunan di kawasan  eks lokalisasi Sememi dan
Klakahrejo. Rencananya, anggaran akan digunakan untuk membangun pasar, sentra pedagang kaki lima, dan sejumlah sarana fasilitas
umum lainnya..
Inilah
sosok yang sangat di rindukan oleh bangsa kita, sosok yang tangguh dan sangat
memperhatikan hak wanita. Mungkin diluar sana banyak pemimpin wanita namun Ibu
Risma ini sangat berbeda dengan yang lainnya. Naluri keibuannya sangat kental
sehingga dia sangat tanggap untuk mengatasi masalah-masalah yang bersangkutan
dengan hak wanita. Dia bukan hanya sebagai seorang wali kota namun sebagai
panutan dan inspirasi bagi kaum wanita dan pemimpin diluar sana. Prestasi-prestasi
yang telah dia capai selama menjadi Wali Kota Surabaya, sampai saat ini telah
memperoleh 51 penghargaan Nasional maupun Internasional antara lain pada tahun 2012
yang  lalu Tri Rismaharini mampu membawa Surabaya menjadi kota 
berpartisipasi terbaik  se-Asia Pasifik versi
Citynet  atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi masyarakat
Surabaya dalam mengelola lingkungan hidup. Penghargaan tingkat Asia Pasifik
berikutnya diraih pada tahun 2013,  tepatnya bulan Oktober 2013  
melalui penghargaan Future Government Awards 2013 Kota Surabaya
menyabet 2 kategori sekligus yaitu data center dan inklusi digital dengan menyisihkan 800 kota
di seluruh Asia-Pasifik. Di bawah Ibu Rismaharini, Kota Surabaya berhasil
mendorong masyarakat  untuk menghasilkan produk  dari tanaman bakau,
misalnya  bakau batik, sirup dan produk makanan bakau lainnya. Upaya Ibu
Risma yang paling kerap direspon dan diberitakan oleh media adalah Penutupan
gang Dolly yang sudah beroperasi sejak jaman dahulu kala , walau upaya telah
dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh Ibu Risma namun sampai saat ini belum
semua dapat dituntaskan , lambat tapi pasti Lokalisasi yang sangat terkenal di
Surabaya itu lambat laun mulai sepi, data yang kami peroleh dari Viva.co.id ,
pada tahun 2010 sekitar 3.000 PSK beroperasi di gang itu. Tahun 2011 turun jadi
2.500 PSK. Pada 2012 tersisa 580 PSK , tahun 2013  tentu berkurang lagi
dan pada saatnya nanti Gang Dolly akan berubah bentuk dari lokalisasi menjadi tempat
yang bermanfaat bagi masyarakat. Satu lagi yang patut dicontoh dari Ibu Risma
sebagai  Kepala Daerah dalam menjalankan Roda Pemerintahannya. Bu Risma
tidak lagi menggunakan lembaran kertas ber-rim-rim untuk  menetapkan kebijakan
Proyek-Proyek Pembangunan. Semua prosedur dengan  sistem online, Data
kependudukan, Orang miskin, dan data lainnya menggunakan sistem elektronik online, maksudnya agar  lebih mudah
mengontrol pengeluaran dinas-dinas. Sistem ini diterapkan pada seluruh sektor.
Mulai dari kesehatan, pendidikan, perbaikan jalan, pajak, sampai kenaikan
pangkat pegawai. Sistim elektronik ini digunakan oleh Pemkot Surabaya untuk
mencegah tindakan suap dan korupsi yang bisa saja dilakukan oleh stafnya.
Karena prestasinya itu, tak heran bila kemudian  Ibu Risma memperoleh
pengharagaan sebagai walikota terbaik Asia Pasifik dengan 50 penghargaan
sebelumnya.


            Namun
dengan begitu, Bu Risma tidak gila akan jabatan. Walaupun penghargaan yang
ditunjukan untuk dirinya sangatlah banyak tapi dia tetap rendah hati kare na di
sini dia hanya ingin menjadi pemimpin yang baik bagi semua terutama kaum
wanita. Baru-baru ini isu berhembus bahwa beliau akan mengundurkan diri dari
jabatannya dikarenakan dalam menjalankan masa jabatannya dia menemukan indikasi
yang tidak sesuai dengan prosedur. Keputusannya untuk mundur dianggapnya adalah
jalan terbaik karena dia tidak ingin menanggung dosa yang lebih besar karena
dan tidak ingin masyarakat merasa terbebani dengan sistem yang tidak sesuai prosedur
ini.
            Ditengah
isu mundurnya Bu Risma, ternyata banyak yang tidak setuju dengan keputusannya.
Beliau dianggap sebagai pemimpin yang baik dan diimpikan oleh warga Surabaya
sehingga banyak yang melakukan protes ataupun demo demi mencegah keputusan beliau.
Mayoritas
warga Surabaya sudah apatis dengan partai politik dan antipati terhadap
politisi. Sejak pasca reformasi, berbagai akrobat dan intrik politik di DPRD
Surabaya memang memuakkan. Jadi, bagi warga Surabaya sendiri tak masalah meski
Bu Risma dianggap tak tahu etika politik, sebab yang mereka butuhkan adalah
pemimpin yang punya kepedulian pada kesejahteraan rakyatnya dan punya komitmen
pada penataan kota yang lebih baik, lebih nyaman ditinggali dan aman. Warga
Surabaya sudah melihat hasil kerja nyata Bu Risma.Karena itu, pernyataan ngundhat-undhat Bambang
DH itu justru memicu kemarahan warga Surabaya dan makin menguatkan
tekad untuk mengusung Bu Risma jadi Wakilota lewat jalur independen. Kepada Bu Risma warga
Surabaya memohon dengan
sangat agar jangan mundur. Seseorang melukiskan suasana aksi sebagai berikut
suasana haru yang tak biasa dalam unjuk rasa… Polisi, wartawan dan
semua yang ada di balaikota merasakan kesedihan yang menganga… Begitu lama kita
merindukan sosok pemimpin yang amanah… Bu risma tak perlu dukungan kita, tapi
kita yang masih membutuhkan Bu Risma… hanya satu kata pintanya “saya
istikharohkan dulu”…
Bahkan sekelompok ibu-ibu majelis taklim
memohon-mohon agar Bu Risma tetap memimpin Surabaya. Itulah aspirasi warga Surabaya untuk Bu Risma,
mereka sangat membutuhkan Bu Risma untuk menata Surabaya lebih baik lagi dan
Bangsa ini tentunya.
            Itulah
gambaran Sosok Kartini Masa Kini yang sangat di rindukan oleh bangsa dan
negara. Berkat beliau lah Dolly di Surabaya ditutup dan bukan hanya menutup
Dolly tersebut tetapi beliau memberikan solusi konkrit dengan cara member modal
usaha agar para penghuni Dolly tersebut bisa menyambung hidup dengan pekerjaan
yang halal. Beliau tidak hanya membuka paru-paru dunia dengan cara membuat
taman hijau di Surabaya tetapi juga membuka mata masyarakat untuk bisa bekerja
sama membangun Indonesia lebih baik lagi.
            Seharusnya
gambaran ini bisa menjadi ‘Tamparan Keras’ untuk para pemimpin negeri ini.
Karena beliau tidak hanya kerja untuk memperkaya diri sendiri, tetapi juga
memperkaya para warganya dengan ilmu dan kasih sayang yang dia berikan setulus
mungkin selama ini. Dan ternyata beliau lah salah satu ‘Sosok Kartini Masa
Kini’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *