Sumber: google |
Kesehatan adalah kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia. Biaya kesehatan yang mahal menyebabkan rakyat antusias untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. Tetapi antusiasme rakyat untuk menjadi peserta BPJS tidak diimbangi oleh pegetahuan rakyat tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Kesehatan itu sendiri. Hal ini yang memicu terjadinya pemalsuan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dikalangan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah dan BPJS Kesehatan masih minim untuk melakukan proses sosialisasi program JKN dan BPJS Kesehatan termasuk tata cara pendaftaran kepesertaan di BPJS kepada seluruh masyarakat. Selain minimnya pengetahuan dari masyarakat lokasi pendaftaran peserta Program JKN juga menjadi salah satu pemicunya. Masyarakat yang tinggal di Kabupaten/Kota mengalami kesulitan untuk mendaftarkan dirinya. Kadatangan masyarakat yang ingin mendaftar di kantor BPJS Kesehatan juga tidak bisa langsung membayar dan mendapatkan Kartu BPJS Kesehatan pada hari itu juga. Akibat dari permasalahan tersebut maka ada oknum-oknum yang memanfaatkannya dengan menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS Kesehatan. Dengan merebaknya pemalsuan Kartu BPJS ini, pihak BPJS maupun pemerintah berusaha untuk menentukan langkah-langkah sosialisasi pendaftaran Kartu BPJS hingga ke level yang paling bawah agar lebih efektif dan efisien. Hal ini bertujuan agar masyarakat bawah juga bisa paham bagaimana cara mendaftar program BPJS.
Banyaknya pemalsuan Kartu BPJS Kesehatan ini mengharuskan masyarakat peka untuk memiliki pengetahuan akan BPJS itu sendiri. Masyarakat juga harus pintar membedakan Kartu Peserta yang asli atau Kartu Peserta yang Palsu. Berikut cara mengenali Kartu BPJS yang asli dan yang palsu. Pertama, Kartu asli BPJS Kesehatan Perorangan, memiliki gambar pulau-pulau di Indonesia, sedangkan Kartu BPJS yang palsu polos. Kedua, dibalik kartu BPJS asli, tertera tiga peraturan, pemakaian penggunaan kartu BPJS. Sedangkan kartu BPJS palsu, memiliki delapan peratutan penggunaan kartu yang disebut dalam peraturan tersebut, yakni E-id BPJS. Ketiga, perbedaan juga terletak pada hasil print kartu, print kartu BPJS yang asli terlihat sangat jelas dan rapih, sedangkan untuk kartu BPJS yang palsu Nampak asal-asalan dan cepat buram. Keempat, juga dapat dilihat perbedaannya pada kode barcode yang ada didepan kartu BPJS. Kartu BPJS yang asli lebih jelas dan beraturan sedangkan kode barcode BPJS palsu terlihat berantakan. (isk)
You may also like
-
Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, Langkah Nyata Menuju Ruang Publik Inklusif di Jakarta
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH