Lebaran merupakan momen yang dinanti-nantikan umat muslim di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, lebaran identik dengan mudik, yaitu dimana para pekerja dari desa yang bekerja di kota kembali ke kampung halamannya. Namun, lebaran kali ini sangatlah berbeda. Dunia sedang dilanda krisis kesehatan. Hal ini disebabkan karena sejak akhir tahun 2019 lalu, muncul sebuah virus bernama virus Corona. Virus ini menyerang sistem pernafasan manusia dan dapat menular melalui percikan partikel atau droplet dari pasien. Virus Corona ini sendiri dapat dengan mudah berpindah dari satu objek ke objek yang lain.
Data terakhir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan kasus terkonfirmasi positif Corona per tanggal 22 Mei 2020 telah mencapai angka 20.162 pasien. Hal ini merupakan sebuah peningkatan yang sangat signifikan. Hal seperti ini sudah jelas tidak memungkinkan kita untuk banyak melakukan aktivitas di luar rumah apalagi dengan melakukan mudik. Alasan-alasan lainnya adalah sebagai berikut:
- Adanya Physical Distancing
Physical Distancing atau pembatasan fisik merupakan salah satu langkah yang dibuat oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus Corona. Tujuan dari pembatasan sosial maupun pembatasan fisik adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, morbiditas, terutama kematian. Dengan mudik, maka kita tidak akan bisa menerapkan hal tersebut karena selama di perjalanan, kita akan bertemu dengan banyak orang yang tidak kita kenal dan tidak kita tahu riwayat kesehatannya.
- Memperbesar Peluang Menyebarnya Virus Corona
Dengan pulang ke tempat asal, maka baik kita, maupun saudara kita, bahkan orang-orang yang kita temui di jalan sangat berpotensi menularkan virus Corona. Orang yang sehat sekalipun dapat menularkan virus Corona melalui benda-benda yang mereka pegang atau bawa. Oleh karena itu, mudik bukan merupakan pilihan yang tepat saat ini.
- Virus Corona Tidak Pandang Bulu
Virus Corona dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis pekerjaan, atau latar belakang pendidikan dan status sosial seseorang. Oleh karena itu, siapa pun kita, memiliki risiko besar untuk tertular virus Corona. Apalagi jika kita melakukan mudik. Maka risiko tertular maupun menularkan akan semakin besar
- Fasilitas Kesehatan di Berbagai Daerah Masih Kurang Memadai
Jika seandainya kita tertular virus Corona selama perjalanan ataupun mudik dengan membawa virus Corona, maka kita akan sangat membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai. Sedangkan, belum tentu semua daerah memiliki fasilitas yang memadai dalam menangani virus Corona ini, termasuk di daerah pedesaan yang masih terpelosok. Jika kita menjadi penyebab tersebarnya virus di kampung halaman kita, maka yang menjadi korban adalah sanak saudara kita. Sementara fasilitas penanganan Covid-19 belum tentu memadai di daerah tersebut. Hal ini merupakan suatu ancaman yang besar.
Oleh karena besarnya kemungkinan negatif yang akan terjadi jika kita mudik, maka lebih baik untuk tidak melakukannya. Memang sedih rasanya tidak dapat berkumpul dengan keluarga di hari lebaran. Tetapi lebih sedih juga jika kita mengetahui keluarga tersayang kita menjadi korban dari Covid-19.
Oleh karena itu mari kita bersabar dan di rumah saja demi kebaikan kita bersama. (TH/RFH)
You may also like
-
Awali Bulan dengan Produktif: Cara Efektif Menyusun Jadwal
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH