Marhaban Ya Ramadan. Akhirnya, bulan suci yang dinantikan oleh seluruh pemeluk agama Islam telah hadir. Bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa bagi umat muslim. Pasalnya, dikutip dari rumaysho.com menurut Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah, seorang ulama Sunni beraliran Mazhab Hambali dalam buku “Lathaif Al-Ma’arif” mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”
Bulan Ramadan 1442H ini menjadi tahun kedua bagi umat muslim untuk menjalankan kewajiban puasanya sembari tetap memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus COVID-19. Namun, berbagai pembatasan yang ada tidak boleh menjadi penghalang bagi umat muslim untuk menjalankan kewajiban dan sunah pada bulan Ramadan.
Selain melaksanakan kewajiban berpuasa, umat muslim juga dapat melaksanakan sunah untuk melengkapi hari-hari puasanya. Meskipun tidak wajib, amalan sunah dapat memberikan pahala setimpal dengan amalan wajib di bulan lainnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi, “Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amalan sunah pada bulan Ramadan, maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan amalan fardu pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan amalan satu amalan fardu di bulan Ramadan, maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan 70 amalan fardu pada bulan lain.”
Oleh karena pahalanya yang berlipat ganda, tidak ada salahnya bagi umat muslim berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik lagi dengan melaksanakan sunah di bulan Ramadan. Lantas, apa saja amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan suci ini? Dilansir dari myislam.org berikut ini adalah beberapa amalan sunah yang dapat dilakukan,
- Melaksanakan sahur
Manfaat makan sahur selain mendukung tubuh agar tetap kuat selama melaksanakan puasa, juga dapat memberikan keberkahan, lho! Hal ini sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim, yaitu “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Muslim No. 1095).
- Menahan amarah dan tidak berkata kasar
Berpuasa bukan hanya semata-mata menahan lapar dan haus. Tutur kata selama berpuasa juga harus diperhatikan. Selain itu, rasa marah juga lebih baik diredam ketika berpuasa. Hal ini sesuai dengan Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, yaitu:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151)
- Bersikap dermawan
Dalilnya adalah, Sulaiman bin Dawud telah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Wahab, beliau berkata “Yunus mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab dari ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin ‘Utbah, bahwa ‘Abdullah bin ‘Abbas mengatakan ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan ketika Jibril menjumpai beliau. Jibril menjumpai beliau di setiap malam bulan Ramadan, lalu Nabi membacakan Alquran kepadanya.’ Ibnu ‘Abbas mengatakan ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dijumpai oleh Jibril ‘alaihis salam adalah orang yang lebih dermawan dengan kebaikan daripada angin bertiup.’” (Sunan An-Nasa`i Hadis No. 2095)
- Berbuka puasa dengan kurma
Buah ini telah menjadi ciri khas bulan puasa. Buah yang kaya akan manfaat ini dianjurkan menjadi makanan untuk berbuka oleh Rasulullah, loh! Hal ini sesuai dengan Hadis Riwayat Abu Dawud, yaitu:
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhum berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan beberapa ruthob (kurma matang namun masih basah) sebelum melakukan salat. Kalau tidak ada ruthob maka dengan beberapa tamr (kurma matang kering). Jika itu tidak ada, beliau meminum air beberapa kali tegukan.” (HR. Abu Dawud No. 2356)
- Menyegerakan berbuka puasa
Setelah azan magrib berkumandang, segerakan untuk berbuka puasa, ya. Hal ini sesuai dengan Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, yaitu:
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim No. 1098)
- Menghindari perbincangan yang negatif
Sama hal nya dengan nomor 2, selain menahan amarah dan berkata kasar, selama berpuasa kita harus menghindari topik-topik perbincangan yang tidak baik. Hal ini sesuai dengan Hadis Riwayat Sunan Abi Dawud yaitu:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’” (HR. Sunan Abi Dawud No. 2363)
- Melaksanakan shalat tarawih
Keutamaan salat tarawih adalah mendapatkan pengampunan atas dosanya yang telah lalu sebagai sabda Rasulullah dalam hadis, “Sungguh, Ramadan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunnahkan shalat malamnya. Maka barang siapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosa-dosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya.” Kemudian dalam riwayat lain disebutkan, “Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR Bukhari Muslim)
Nah, itu dia beberapa amalan sunah yang dapat dilakukan selama bulan puasa. Semoga kita semua dapat menerapkannya di kehidupan kita sehari-hari. Selamat dan semangat berpuasa EClicious! IR/TAR
Sumber:
https://myislam.org/sunnah-of-fasting/
https://mtsn9nganjuk.sch.id/read/35/literasi-11-hikmahkeutamaan-shalat-tarawih-dan-shalat-witir