Masyarakat Indonesia baru saja menikmati fenomena langka yang terjadi di langit. Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang juga disebut Bulan merah super (super blood moon) terjadi bertepatan dengan peringatan hari raya Waisak. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merinci, puncak gerhana ini dapat disaksikan langsung tanpa alat bantu optik pada pukul 18.46 WIB di wilayah barat Indonesia, 19.46 WITA di wilayah tengah Indonesia, dan pukul 20.46 WIT di wilayah timur Indonesia.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, fenomena GBT merupakan peristiwa yang sangat spesial karena hanya terjadi 195 tahun sekali. Proses Gerhana Bulan total kali ini akan berlangsung selama 3 jam 7 menit yang akan diawali gerhana penumbra pada pukul 15.46.37 WIB dan kontak terakhir penumbra pukul 20.51.16 WIB yang mengakhiri seluruh proses gerhana. Durasi puncak gerhana akan berlangsung selama 14 menit dan 30 detik. Gerhana Bulan sendiri merupakan jenis gerhana yang terjadi ketika sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi, Peristiwa ini terjadi bila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus yang sama, akibatnya sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalangi oleh Bumi.
Gerhana Bulan fenomenal beberapa kali terjadi di Indonesia dan dunia, berikut daftarnya:
- 28 Juli 2018
Gerhana Bulan ini bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana Bulan ini memiliki fase totalitas terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan. Fase totalitas gerhana Bulan berlangsung selama 103 menit.
- 31 Januari 2018
Gerhana dengan julukan super blue blood moon ini termasuk langka. Gerhana ini akan terjadi lagi setelah 100 tahun. Saat gerhana berlangsung Bulan berwarna merah darah dan tampak lebih besar disaat normal, fenomena ini terjadi di seluruh dunia meski dalam waktu yang berbeda-beda. Saat gerhana berlangsung, Bulan berwarna merah darah dan tampak lebih besar disaat normal.
Fenomena bulan super merah (super blood moon) yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak seperti yang terjadi pada Rabu (26 April), sudah pernah terjadi pada 16 Mei 2003 silam sehingga kejadian Bulan merah super yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak terjadi pada tahun 1808 dengan 1826, kemudian terulang kembali pada tahun 2003 dan 2021. Serta, di periode berikutnya diprediksi akan terulang di tahun 2199 dan 2117. (NF/TAR)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia