Fakta-Fakta Terkait Uji Coba Jalur Sepeda di JLNT Casablanca

Berbicara tentang bersepeda, akhir-akhir ini masyarakat Indonesia sedang dihebohkan tentang pelaksanaan uji coba jalur sepeda di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca yang menghubungkan kawasan Tanah Abang-Sudirman-Kampung Melayu. Uji coba ini dilakukan pada Minggu (23/5/21) mulai pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB. Tetapi, terdapat fakta-fakta dibalik pelaksanaan uji coba jalur sepeda tersebut mulai dari alasan hingga peristiwa yang terjadi di tengah pelaksanaan uji coba.

Fakta Terkait Uji Coba Jalur Sepeda JLNT Casablanca

  1. Alasan Penetapan Jalur Sepeda Khusus

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan alasan JLNT Casablanca tersebut akan ditetapkan sebagai jalur sepeda. Beliau mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan salah satu bentuk keikutsertaan pemerintah dalam mendukung pola hidup yang lebih sehat dan juga merupakan dukungan terhadap mobilitas bersepeda sebagai alat mobilitas harian masyarakat Indonesia.

  1. Hanya Road Bike yang Diperbolehkan Menggunakan JLNT

Kebijakan jalur sepeda di JLNT ini hanya diperuntukan bagi pengguna road bike. Hal ini disebabkan karena selama ini Pemprov DKI belum memfasilitasi jalur untuk jenis sepeda tersebut. Menurut Syafrin Liputo, perlu ada jalur khusus bagi road bike. Sebab jika disatukan di jalan raya, maka berpotensi menimbulkan kecelakaan dengan pengendara lainnya. Terlebih sepeda jenis road bike berbeda dengan sepeda lainnya. Pengguna sepeda road bike ini biasanya mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi. Selain itu, sepeda road bike termasuk jenis sepeda yang memang dikhususkan untuk jalur aspal.

Sumber gambar: Megapolitan-kompas.com
  1. Pro Kontra Tentang Penetapan Jalur Sepeda

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebutkan dengan adanya jalur khusus sepeda ini akan mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi terhadap pengguna sepeda road bike di jalan raya. Seperti yang diketahui bahwa pengguna sepeda road bike mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi di jalan raya dan bersamaan dengan para pengendara sepeda motor sehingga hal tersebut berisiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Berbanding terbalik dengan pendapat Kepala Dinas Perhubungab DKI Jakarta, masyarakat justru menganggap bahwa penetapan jalur sepeda di JLNT harus memiliki pertanggungjawaban mengenai keamanan dan keselamatan lalu lintas. Dari sisi lalu lintas, akan berpengaruh pada pengguna jalan. Membuat kendaraan bermotor yang biasa melewati JLNT pasti akan dialihkan ke jalan di bawah dan akses jalan lain. Sedangkan dari sisi keselamatan, dengan elevasi JLNT cukup tinggi akan berpengaruh terhadap tekanan angin yang akan berpengaruh kepada masalah-masalah keamanan dan keselamatan para pesepeda. Oleh karena itu, masyarakat meminta pemerintah untuk meninjau kembali serta mengevaluasi tentang kebijakan penetapan jalur sepeda di JLNT.

Sumber gambar: Sindonews.com
  1. Peserta Meninggal Dunia Saat Uji Coba

Seorang pesepeda meninggal dunia diduga terkena serangan jantung, setelah mengikuti uji coba jalur road bike di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca. Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptari menjelaskan awalnya korban ditemukan oleh pesepeda lain sedang terduduk di bahu jalan dan bersandar di dinding fly over. Para pesepeda yang melihat John sedang duduk itu mulanya mengira bahwa yang bersangkutan pingsan sehingga langsung menghubungi pihak penyelenggara untuk mendatangkan mobil ambulans guna penanganan lebih lanjut. Kendati demikian, setelah ditangani di Rumah Sakit Tarakan, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Rudy mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui apakah korban sudah meninggal saat di lokasi atau setibanya di Rumah Sakit. (DIN/AWS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *