FENOMENA APHELION

Fenomena aphelion bukanlah fenomena di mana benda langit terlihat muncul, sehingga, di langit tidak terdapat perubahan. Bumi hanya berada pada orbit terjauh dari matahari. Namun, bukan berarti suhu bumi akan lebih dingin. Menurut sebuah laporan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa, umumnya tidak berdampak signifikan pada bumi. Suhu dingin baru-baru ini bukan disebabkan oleh jarak yang jauh antara matahari dan bumi. Dinginnya terasa sebagai efek musim kemarau.

Saat musim kemarau, cuaca tidak terlalu berawan. Ini mencegah bumi memantulkan panas yang diserap pada siang dan malam hari waktu pagi. Alhasil, udara pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Suhu dingin juga disebabkan oleh angin musim dingin daerah selatan yang bertiup ke arah Indonesia. Memang, selama puncaknya bumi mencatat kenaikan suhu sekitar 2,3°C. Hal tersebut dikarena fenomena aphelion terjadi. Matahari menerangi belahan bumi utara di mana ada lebih banyak daratan daripada laut. NASA Science melaporkan bahwa panas matahari meningkatkan suhu benua lebih dari air karena kapasitas termal bumi yang rendah.

Sumber: ussfeed.com

Hal inilah yang menyebabkan bumi lebih panas di aphelion, meskipun intensitas cahaya matahari sedikit lebih rendah dari perihelion. Hal sebaliknya terjadi, ketika intensitas cahaya matahari meningkat pada perihelion. Namun, bagian yang langsung menghadap matahari sebagian besar adalah lautan, sehingga air laut menyimpan lebih banyak panas. Ketika fenomena aphelion terjadi, bumi bergerak dengan kecepatan yang lebih lambat. Hal ini membuat musim panas di benua utara menjadi dua sampai tiga hari lebih lama dari musim panas di benua selatan.

Bumi bergerak dalam orbitnya dengan matahari sebagai pusatnya tata surya. Orbit bumi mengelilingi matahari bukanlah lingkaran sempurna, melainkan elips. Bentuk orbitnya elips, membuat bumi melengkung miring mengelilingi matahari. Hal ini membuat bumi menjadi jarak terdekat dan terjauh dari matahari. NASA Science melaporkan bahwa jarak terdekat antara bumi dan matahari adalah 147,5 juta kilometer yang disebut perihelion. Jarak maksimum antara bumi dan matahari adalah 152,6 juta kilometer yang disebut aphelion. Dengan kata lain, fenomena aphelion merupakan titik terjauh bumi dari matahari. Fenomena aphelion terjadi sekali, setiap kali bumi berputar mengelilingi matahari (satu lingkaran). Artinya, fenomena aphelion terjadi setahun sekali. Menurut laporan luar angkasa, fenomena aphelion yang terjadi di bumi pada tahun 2021 bertepatan dengan pukul 18.27 EDT (15.27 PDT / 22.27 UTC) pada hari Senin, 5 Juli 2021. Karena adanya keterlambatan waktu regional di bumi, ini berarti fenomena aphelion akan terjadi pada 00.27 WITA / 06.27 WITA / 07.27 WIT pada hari Selasa, 6 Juli 2021 di Indonesia. (FW/NAD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *