Kita ketahui bahwa dunia sedang berada pada masa pandemi yang disebabkan oleh tersebarnya virus korona, dimana virus ini masih dalam proses penelitian terkait pengendalian dan pencegahannya. Seseorang yang terinfeksi virus ini pada umumnya mengalami gejala seperti demam, batuk kering, dan juga sampai dengan sesak napas. Gejala tersebut memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda disetiap pasiennya yang pada umumnya terjadi selama 2-14 hari setelah tubuh terpapar virus.
Namun, terdapat beberapa orang yang masih mengalami gejala-gejala virus COVID-19 setelah mereka dinyatakan sembuh (negatif). Hal ini disebut dengan kondisi long COVID-19 yang diduga kondisi ini dapat terjadi berkaitan dengan tingkat keadaan pasien ketika pertama kali terpapar virus COVID-19. Gejala long COVID-19 ini dapat terjadi beberapa pekan bahkan beberapa bulan setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19 yang berdampak pada fisik maupun psikologis pasien. Gejala pada kondisi long COVID-19 yang kerap dialami mulai dari kelelahan yang berlebihan, batuk, nyeri otot, sakit kepala, gangguan tidur, sesak napas, nyeri sendi, dan cemas berlebihan.
Penyebab dari kondisi long covid ini belum diketahui secara pasti. Namun, kita ketahui bahwa virus COVID-19 ini menyerang setiap sistem utama dalam organ tubuh kita yang tentunya hal ini berpengaruh terhadap jangka waktu dan proses pemulihan yang dipengaruhi seberapa parah gejala yang dirasakan pasien COVID-19 tersebut. Sistem tubuh yang diserang oleh virus ini kemungkinan dapat terjadi kerusakan dan mengakibatkan terjadinya peradangan. Seberapa parah kerusakan yang dialami pada sistem tubuh dan sisa-sisa dari peradangan inilah yang kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya kondisi long covid. Seperti yang dinyatakan oleh Dr. Muhammad Irhamsyah, SpPK., MKes selaku dokter di Primaya Hospital Bekasi Timur bahwa kemungkinan terjadinya kondisi long covid berkaitan dengan dampak dari virus COVID-19 terhadap tingkat kerusakan organ dan proses pemulihannya sehingga adanya potensi untuk pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan mengalami proses perbaikan organ tubuh dengan waktu proses yang lama. Terlihat bahwa virus COVID-19 sangatlah mengancam kualitas sistem organ pada tubuh kita.
Mempraktikan pola kehidupan yang sehat, seperti makan makanan yang bergizi, berolahraga, tidur yang cukup dan melakukan vaksin dapat menjadi usaha kita untuk menjaga sistem tubuh kita dari serangan virus COVID-19 ini. Maka dari itu, marilah kita menjaga protokol kesehatan dengan 5M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas). Tentunya, hal itu tidak hanya menjaga diri kita sendiri melainkan juga menjaga orang-orang disekitar kita.
(NNA/AWS)
You may also like
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH
-
Mempererat Koneksi: Kunci Sukses di Dunia Kerja