Sumber gambar: Lapan

Fenomena Blue Moon yang Bukan Warna Biru

Bayangan yang pertama kali terlintas bila mendengar fenomena Blue Moon atau Bulan Biru mungkin adalah bulan berwarna biru, sayangnya tidak seperti itu. Pada Minggu (22/08/2021) lalu, masyarakat Indonesia dapat melihat fenomena Bulan Biru yang dapat disaksikan sejak matahari terbenam hingga sebelum terbit matahari keesokan paginya. Apakah kalian sempat melihatnya?

Dalam satu tahun, bumi akan mengalami 12 kali purnama di setiap bulannya. Jadi, pada umumnya dalam satu bulan akan ada satu bulan purnama. Namun, akan ada waktu di mana bulan purnama muncul dua kali di dalam satu bulan yang sama. Fenomena tersebut dinamakan Bulan Biru yang sering kita dengar.

Jangan kecewa bila hari Minggu lalu kalian melihat bulan berwarna putih pucat, bukan biru karena bukan itu maksud dari fenomena Bulan Biru. Bulan mungkin akan tampak kebiru-biruan ketika hamburan cahaya yang disebabkan oleh partikel debu atau asap berada di atmosfer bumi dan bisa disebabkan juga oleh debu vulkanik atau asap kebakaran hutan. Hal tersebut pernah terjadi ketika letusan gunung Krakatau pada tahun 1883 lalu. Akan sangat cantik bila bulan benar-benar berwarna biru, tetapi istilah Blue Moon sendiri tidak ada hubungannya dengan warna.

Sumber gambar: Tribunnews.com

Dalam bahasa Inggris kuno ‘biru’ bila diletakan sebelum kata benda memiliki arti ‘pengkhianat.’ Dikatakan pengkhianat karena muncul tidak pada umumnya. Oleh sebab itu, fenomena ini dinamakan ‘Bulan Biru.’ Adapun seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr Philip Hiscock, mengusulkan bahwa penyebutan Bulan Biru bermakna ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi. Terdapat pula idiom ‘Once in a Blue Moon’ yang memilki arti ‘sangat jarang atau sangat langka’. Istilah tersebut berasal dari fenomena alam yang sangat langka seperti Bulan Biru yang tidak selalu terjadi di setiap tahunnya.

Bulan Biru terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun. Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi pada 22 Mei 2016. Melansir laman lapan.go.id, Andi Pangerang mengatakan bahwa fenomena ini akan terjadi kembali pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027 mendatang. Catat tanggalnya, ya.

(HZ/NAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *