Pernahkah kalian mendengar apa itu obligasi? Dilansir dari Kompas.com obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh entitas pemerintahan atau perusahaan dengan jangka waktu tertentu. Sederhananya obligasi ialah surat pengakuan utang, penerbit obligasi disebut debitur, dan pembeli obligasi ialah kreditur atau investor. Misal pemerintah lagi menawarkan obligasi, artinya pemerintah sebagai debitur dan masyarakat yang membelinya disebut kreditur.
Lho, kok bisa pemerintah mau mengutang ke masyarakat? Kadang ada kalanya pendapatan negara dari pajak, nonpajak, ataupun hibah tidak cukup untuk membiayai belanja negara saat itu sehingga negara bisa menghimpun kekurangan dana tersebut dari masyarakat dengan cara menawarkan surat utang atau obligasi. Nantinya, dana yang terkumpul dari para investor akan digunakan oleh pemerintah untuk membiayai beberapa kebutuhan penting, seperti kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, atau kebutuhan lain.
Lalu, apa untungnya jika masyarakat membeli obligasi? Ketika masyarakat membeli obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka masyarakat akan dikasih kepastian kapan jatuh temponya (pemerintah bakal bayar utangnya) dan berapa imbal hasil per tahun (kupon) yang masyarakat dapat dari obligasi tersebut. Pada dasarnya nilai kupon bervariasi, tergantung penawaran yang diberikan pada saat penerbitan obligasi.
Biasanya nilai kupon yang didapatkan oleh investor yang membeli obligasi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito. Sebagai gambaran, Sukuk Tabungan ST004 yang terbit pada Mei 2019 menawarkan kupon sebesar 7,95% per tahun, floating with floor. Sementara itu, berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), rata-rata bunga deposito rupiah dari Bank Benchmark LPS per April 2019 adalah sebesar 6,14%. Lalu, dilansir dari Bisnis.com pajak yang ditetapkan untuk kupon obligasi pun lebih murah, yakni 15%. Bandingkan dengan deposito yang menetapkan pajak 20% untuk setiap bunga yang diterima.
Lalu, bagaimana obligasi dapat membantu perekonomian negara? Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan sebuah indikator utama yang dapat memengaruhi kemajuan perekonomian negara tersebut. Jika dalam prosesnya, ekonomi Indonesia lebih dominan mendapat sumbangan dari sektor investasi asing (luar negeri) maka bisa berdampak pada krisis global di masa mendatang.
Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan obligasi dan kita sebagai warga negara dapat turut terlibat secara aktif dalam membantu negara mencukupi kebutuhan pembiayaan. Jadi kalian jangan takut karena obligasi terendah dapat dibeli dengan minimal pembelian 1 juta.
Research and Development by Farah Kamila Huri
Edited by Nadila Kusumaningrum
Source :
https://koinworks.com/blog/pembangunan-ekonomi-di-indonesia/
You may also like
-
Ekonomi DigitalIndonesia
-
Paradoks Jevons: Efisiensi yang Justru Meningkatkan Konsumsi Sumber Daya
-
Dinamika Green Economy: Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pembangunan Berkelanjutan
-
Paradox of Thrift: Menabung dapat Merugikan Negara, Kok Bisa?
-
Peran Pasar Modal dalam Pembentukan Masa Depan Keuangan Mahasiswa