Apakah kamu merasakan bahwa di zaman serba modern ini terkadang membuatmu stres? Apalagi di masa pandemi seperti sekarang yang di mana seluruh bidang kehidupan beralih dari luring menjadi daring. Zaman dengan teknologi canggih saat ini sebenarnya ada positif dan negatifnya, lho teman-teman. Positifnya adalah negara menjadi sedikit lebih maju dan dapat bersaing oleh negara lain serta membantu sebagian besar umat manusia dalam melakukan berbagai aktivitas dengan menggunakan teknologi yang tersedia, namun secara tidak sadar zaman ini juga menuntut kita agar dapat bekerja secepat dan secerdas mungkin, serta harus mengejar semua target yang diberikan. Nah, kondisi ini dapat menyebabkan kamu lupa bahwa hidup itu dapat dinikmati. Jika terus-menerus mengejar target yang diberikan tanpa adanya keinginan diri sendiri dapat menyebabkan stres dan depresi.
Contohnya mudah saja, ketika kita diberikan tugas yang menumpuk oleh dosen, pasti kita sebisa mungkin akan mengejar tenggat yang diberikan dosen untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut dan mendapatkan nilai, namun jika terlalu sering mengejar tenggat akan menyebabkan kita lebih cepat stres dan depresi bukan?
Atau bahkan kesehatan mental kita akan terganggu. Mulai sekarang, yuk ubah gaya hidup kita dengan gaya hidup yang santai namun tetap berkualitas dengan menerapkan “low living”. Untuk kalian yang belum mengetahui gaya hidup ini, yuk simak penjelasannya.
Apa itu Slow Living?
Gaya hidup slow living merupakan gaya hidup yang membiarkan kamu menjalaninya dengan santai dan dapat dinikmati. Gaya hidup ini membuat kamu bisa menikmati setiap detik hal-hal yang kamu kerjakan. Slow living mengajarkan kamu menghargai proses, bukan mengejar hasil dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Gaya hidup inilah yang bertujuan untuk membuat hidup menjadi lebih sehat dan terhindar dari gangguan mental.
Manfaat Gaya Hidup Slow Living
Dikutip dari Klikdokter.com, ada banyak manfaat yang dapat dirasakan dengan menjalani gaya hidup slow living, di antaranya:
1. Lebih Menghargai Waktu
Dengan menerapkan gaya hidup slow living ini, kamu dapat menggunakan waktu luang untuk mengembangkan hobi atau melakukan hal yang disukai daripada hanya tiduran dan tidak melakukan apa pun di rumah.
2. Lebih Bersyukur
Dengan menjalani slow living, kamu akan lebih menyadari apa yang ada dalam dirimu dan mensyukurinya. Kamu juga akan lebih memaknai kegiatan yang dapat kamu lakukan dan mensyukuri setiap hal yang dilakukan. Kamu pun akan memiliki lebih banyak ruang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang tersayang.
3. Menurunkan Stres
Dengan hidup yang lebih santai, kamu tidak perlu berpikir hidup orang lain lebih baik dari kehidupan kamu sehingga kadar stres dalam pikiran pun akan berkurang.
4. Meningkatkan Produktivitas
Dengan menerapkan gaya hidup slow living, kamu dapat meningkatkan produktivitas. Hidup dengan santai bukan berarti tidak produktif, tetapi fokus pada satu tujuan. Tentunya hal ini akan berdampak baik juga untuk kesehatan mental kamu.
Dengan melihat banyak manfaat di atas, pasti kamu sudah tidak sabar ingin menerapkan gaya hidup slow living bukan?
Cara Menerapkan Gaya Hidup Slow Living
Dikutip dari Klikdokter.com, ada 3 cara mudah yang dapat diterapkan untuk menjalani gaya hidup slow living, di antaranya:
1. Batasi Penggunaan Gadget
Gadget memang tak bisa dihindari di zaman modern ini, karena banyak juga manfaat dari penggunaan gadget, namun jika berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Kamu perlu membatasi penggunaannya untuk menjalani slow living. Gunakanlah gadget sesuai keperluan kamu, seperti mengerjakan tugas, kelas online, mencari hiburan, mengembangkan hobi, dan memperluas wawasan. Selain itu, hentikan penggunaan gadget kamu.
2. Fokus pada Kehidupan Pribadi
Orang yang menjalani gaya hidup slow living akan fokus pada hidupnya sendiri, tidak sibuk memikirkan kehidupan orang lain. Fokus pada tujuanmu dan jangan mendengarkan perkataan buruk yang dilontarkan oleh orang lain terhadapmu.
3. Lakukan Kegiatan yang Dapat Menurunkan Stres
Lakukan kegiatan yang membuat pikiranmu tenang, seperti mengembangkan hobi, membuat “me time” sejenak dikala banyaknya tugas yang menumpuk, mendengarkan musik, dan lain sebagainya sesuai versimu sendiri.
(RAN/TAR)