Indonesia secara tidak langsung terkena dampak dari Siklon Tropis Paddy pada Selasa, 23 November 2021. Sejak tanggal 19 November 2021, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memantau adanya pertumbuhan bibit Siklon Tropis 90S di sekitar Samudra Hindia. Pada tanggal 22 November 2021, bibit itu berkembang menjadi Siklon Tropis Paddy.
Apa sih Siklon Tropis Paddy?
Dilansir dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Siklon Tropis Paddy adalah badai dengan kekuatan besar dan memiliki radius yang luas. Siklon terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, yaitu lebih dari 26,5 derajat celsius. Siklon Tropis Paddy memiliki kecepatan angin maksimum bisa mencapai rata-rata 130 km/jam dengan perkiraan tekanan minimum 973 hPa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberitahu lewat laman webnya berupa peringatan dini untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 23 November 2021 pukul 07.00 WIB, serta telah terjadi fenomena angin kencang di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya pada siang hingga malam hari. Data pengamatan cuaca di beberapa titik pengamatan menunjukkan kondisi angin bertiup dengan kecepatan berkisar antara 28-46 km/jam di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya, seperti Cengkareng, Kemayoran, Halim, dan Tanjung Priok.
Mengapa dampak tersebut bisa sampai di beberapa wilayah Indonesia?
Fenomena angin kencang yang secara tidak langsung diakibatkan dari Siklon Tropis Paddy tersebut terjadi karena adanya aliran massa udara yang cukup kuat dari wilayah Samudra Hindia sebelah barat Banten yang bertiup ke arah timur hingga di sekitar wilayah utara Tangerang dan Jakarta. Aliran massa udara yang cukup kuat tersebut dipicu secara tidak langsung oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan sebagai dampak dari keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, termasuk adanya Siklon Tropis Paddy.
Dampak angin kencang yang diakibatkan dari Siklon Tropis Paddy, yaitu kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia, entah itu dampak secara langsung maupun tidak langsung dalam waktu kurang lebih 24 jam ke depan. Dampak lainnya berupa hujan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang laut tinggi, serta terjadi pohon tumbang di beberapa wilayah Jakarta pada beberapa waktu lalu akibat angin kencang tersebut.
(ARF/KAN)
You may also like
-
Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, Langkah Nyata Menuju Ruang Publik Inklusif di Jakarta
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH